Jusuf juga meminta 5 fraksi yang telah menyampaikan pernyataan di beberapa media dan disimak oleh publik, jangan asal bunyi (asbun) karena masih banyak agenda rakyat yang perlu disikapi dan di perjuangkan. Karena menjelang dua tahun DPRD bolmong tak punya greget.
“Welty Komaling sebagai representatif Partai PDI Perjuangan di DPRD Bolmong sangat cerdas dan aspiratif selama memimpin dewan. Kami tau persis karena kepercayaan yang diberikan oleh partai tak dapat diganggu gugat oleh partai mana pun. Fraksi bukan alat kelengkapan dewan, tak pantas fraksi partai lain mencampuri urusan internal fraksi PDI Perjuangan. Sebaiknya kalian urus fraksi masing-masing dan bersikap profesional,” tegas Jusuf.
Dia menilai, mosi tidak percaya yang disampaikan 5 fraksi terkait masalah belum dilaksanakan reses sangat tendensius dan tidak objektif, karena agenda-agenda dewan ada mekanisme yang dijadwalnya melalui rapat Badan musyawarah (Banmus).
“Reses pun tak jelas dimana dan kapan pernah dilakukan. Jangan karena anggaran dana reses yang dikejar sementara agenda kerakyatan kalian abaikan,” tuturnya.
Jusuf menegaskan, DPC PDI Perjuangan melalui fraksi di DPRD Bolmong tetap solid dan konsisten.
“BMI Bolmong siap mengawal kalian. Merdeka! Sulut semakin hebat, pantang mundur apalagi menyerah. Kami jangan diganggu,” pungkas Jusuf Mooduto.
Seperti diketahui, sebanyak lima fraksi di DPRD Bolaang Mongondow (Bolmong) mempertanyakan sikap Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling. Mereka menuding Ketua DPRD sengaja mengulur pelaksanaan reses pada masa sidang satu tahun anggaran tahun 2021. Lima fraksi tersebut, yakni Fraksi Nasdem, Fraksi Golkar, Fraksi PKB, Fraksi PKS, Fraksi Pembangunan Demokrat. (ahr)
