BOLMONG, Kroniktoday.com – Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh yakni sekira 4 jam perjalanan darat menggunakan kendaraan roda empat, dari Kota Manado Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara menuju Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), salah satu wilayah yang terdampak banjir belum lama ini, Kepala Dinas Lingkungan hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Dr Ir Limi Mokodompit MM bersama jajaranya, Selasa (02/07/2024) menemui langsung warga yang terdampak di tiga kecamatan.
Dr Limi Mokodompit mengunjungi lokasi terdampak banjir di Desa Tanoyan Utara Kecamatan Lolayan, Desa Imandi Kecamatan Dumoga Timur, dan Desa Werdi Agung Kecamatan Dumoga Tengah. Di sana, ia melihat langsung kondisi rumah-rumah warga yang terendam air dan berdialog dengan para korban.
Pada kesempatan itu, Dr Limi Mokodompit kemudian menyerahkan bantuan berupa bahan makanan yang terdiri dari beras, telur, ikan kaleng, minyak goreng, gula pasir, mi instan, dan air mineral.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut menyiapkan satu unit kendaraan Toyota Hilux Double Cabin bermuatan bantuan yang akan diserahkan kepada masyarakat di tiga kecamatan di Bolmong.
Sigapnya Limi Mokodompit dalam membantu korban banjir di Bolmong mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Masyarakat pun merasa terbantu dengan kehadiran dan bantuan yang diberikan Dr Limi Mokodompit.
“Terima kasih atas bantuannya. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ujar salah satu korban banjir di Kelurahan Imandi.
Kisah Limi Mokodompit yang sigap membantu korban banjir di Bolmong ini menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi masyarakat. Ia tidak hanya turun langsung ke lokasi bencana, tetapi juga memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban yang terdampak. Keteladanan Limi Mokodompit ini patut dicontoh oleh para pemimpin lainnya. Limi pemimpin yang peduli dan merakyat.
Berdasarkan data BPBD Bolmong, sebanyak 671 kepala keluarga atau 1.893 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow. Tercatat 633 unit rumah yang terendam, satu unit fasilitas pendidikan, dan satu unit fasilitas ibadah juga ikut terdampak. Jalan penghubung antara Desa Doloduo II dan Desa Makaruo terputus, menambah kesulitan mobilitas. (lix)