Lebih dari Seribu Madrasah di Sri Lanka akan Ditutup

oleh -968 dilihat
oleh
Ilustrasi. (AFP Photo/Aref Karimi)

“Tidak ada yang bisa membuka sekolah dan mengajarkan apa pun yang Anda inginkan kepada anak-anak,” katanya.

Negara mayoritas Buddha ini sebelumnya sempat melarang pemakaian burkak pada 2019 lalu, setelah pengeboman gereja dan hotel oleh militan Islam. Dalam insiden tersebut, setidaknya 250 orang tewas.

Setelah peristiwa itu, Gotabaya Rajapaksa terpilih sebagai presiden dan menjanjikan tindakan keras terhadap ekstremisme.

Tahun lalu, pemerintah Sri Lanka juga mengharuskan korban COVID-19 untuk dikremasi. Aturan tersebut bertentangan dengan salah satu ajaran Islam untuk menguburkan jenazah orang meninggal.

Namun, larangan tersebut dicabut awal tahun ini setelah menuai kritik dari Amerika Serikat dan kelompok pembela HAM internasional. (cnn)

Sumber: cnnindonesia.com

No More Posts Available.

No more pages to load.