Bukan itu saja, Selpiani menjelaskan, peringatan hari ibu tahun ini memaknai kembali semangat para perempuan untuk mengambil peran mengisi pembangunan dengan melakukan aksi solidaritas merespon pandemi covid-19
Selpiani kemudian mengangkat sejarah Hari Ibu yang dimulai saat Kongres perempuan III pada 1938.
“Tujuan peringatannya adalah memperjuangkan kemerdekaan dan memperbaiki keadaan perempuan Indonesia,” ungkapnya.
Dia menambahkan, selain mencetuskan Hari Ibu, Kongres Perempuan III saat itu, juga membawa isu berupa perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, menghentikan pernikahan dini, serta perdagangan perempuan dan anak.
“Peringatan hari Ibu tak hanya ada di Indonesia. Dunia dan sejumlah negara juga melakukan peringatan hari Ibu, seperti Polandia, India, Malawi, Qatar, dan Thailand,” tandas Selpiani didampigi Ny Rosdiana. (dik)