Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Dunia Pendidikan dan Peran Guru

oleh -1,014 dilihat
oleh
Rabiatul Adewia Potabuga Spd, guru kelas VI SDN 1 Mogolaing Kotamobagu.

KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Pandemi Covid-19 sejak awal Februari hingga Maret tahun 2020 lalu, mulai melanda Indonesia dan berbagai negara lainya di dunia. Kini, pada tahun 2021, pandemi sudah memasuki usia satu tahun lebih.

Sejarah Coronavirus bermula pada laporan pertama wabah COVID-19 yang berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di Kota Wuhan, China, sejak akhir Desember 2019. Tanggal paling awal timbulnya kasus adalah 1 Desember 2019. Gejala dari pasien meliputi demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia.

Awalnya, penyakit itu disebut pneumonia Wuhan oleh pers karena gejala yang serupa pneumonia. Hasil sekuensing genom menunjukkan bahwa agen penyebabnya adalah coronavirus baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk sementara menamai virus baru 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) pada 12 Januari 2020 dan kemudian secara resmi mengubahnya menjadi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) pada 12 Februari 2020.

Belakangan ini, mutasi virus Covid-19 menyebabkan adanya varian baru seperti Delta Alpa Beta Kappa. Pemerintah pusat hingga daerah terus melakukan berbagai upaya pencegahan dengan gencar mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan secara ketat, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjaga kesehatan.

Akibat virus corona, semua sektor kehidupan masyarakat ikut terdampak. Mulai dari perekonomian, pemerintahan, sosial kemasyarakatan serta dunia pendidikan.

Pada dunia pendidikan, pandemi covid-19 telah membuat terjadi perubahan besar pada pola pembelajaran dari guru kepada siswa. Demi memenuhi hak belajar anak didik, berbagai cara harus dilakukan oleh para guru. Mulai dari pembelajaran secara daring (dalam jaringan), luring (luar jaringan) hingg progra guru keliling atau sering disebut “guling”.

Tapi semua itu tak berjalan maksimal sebagaimana diharapkan dalam dunia pendidikan. Ada saja kekurangan yang ditemui. Untuk pelaksanaan pembelajaran daring, tidak semua peserta didik memiliki fasilitas handphone android. Sudah begitu, kondisi jaringan internet tak mendukung. Belum lagi keluhan orang tua dalam mendampingi peserta didik saat belajar dari rumah.

Demikian pula dengan pembelajaran luring ada saja kendala. Program guru keliling, dimana guru mendatangi langsung rumah peserta didik, ada kekhawatiran tentang keselamatan diri. Apalagi jika rumah siswa yang akan dikunjungi jaraknya jauh dan harus melewati jalan berbahaya.

No More Posts Available.

No more pages to load.