Dia tidak mengetahui bahwa, hasil wawancara beberapa oknum itu untuk dibuat dalam video dan ditayangkan di youtube.
“Setelah melihat video itu saya merasa malu dan sangat bersalah kepada pihak sekolah SDN 101896 tempat anak saya belajar. Spontan saya meminta maaf kepada kepala sekolah yaitu Ibu Sumini Spd. Karena ucapan saya yang tidak saya sengaja di video tersebut,” terangnya.
Dia menegaskan, partisipasi bagi guru yang pangsiun, sudah dirapatkan oleh para wali murid dan diketahui pihak komite sekolah serta disetujui oleh wali murid yang hadir pada saat itu.
“Saya sangat tidak senang dengan pemberitaan yang dibuat oleh oknum tersebut, apalagi mereka merekam video tanpa seijin saya dan itu viral. Saya minta mereka meminta maaf dan menghapus video tersebut. Jika tidak saya akan membawa masalah ini ke jalur hukum,” tegasnya sambil memegang selembar surat pernyataan yang dia buat.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 101896, Sumini Spd mengatakan, masalah partisipasi guru pensiun dia serahkan kepada pihak panitia.
“Saya hanya mengetahuinya saja dan kegiatan ini dilakukan sudah sejak sebelum saya menjadi kepala sekolah disini. Dengan kata lain, hal ini sudah menjadi tradisi dari dulu dulunya,” ungkapnya.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa, pemberian cenderamata bagi guru yang pensiun, bukan suatu kewajiban.
“Masalah patungan untuk pemberian cendra mata bagi guru pansiun bukanlah wajib atau pun sesuatu yang dipaksakan bagi murid, melainkan kemauan dan keikhlasan mereka,” tandasnya. (rio)