Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, Harianto Mamonto mengatakan, program kesetaraan paket B dan C di Kabupaten Boltim adalah strategi dalam pengentasan putus sekolah. Program bupati Sam Sachrul Mamonto ini kata dia semata-mata untuk memperbaiki dan meningkatkan sumber daya manusia dari tahun-tahun sebelumnya.
“Program ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya, agar meningkat lagi program kesetaraan bagi masyarakat yang belum mengecap pendidikan karena faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor keluarga, hingga faktor pindah daerah,” kata Harianto.
Harianto yang pernah menjadi guru tutor paket B dan C ini menambahkan, nantinya pihak PNFI akan menyurat ke seluruh Sangadi (Kepala Desa) untuk membantu mensosialisasikan program kesetaraan paket sesuai target 2000 peserta didik.
“Intinya progam ini untuk peningkatan sumber daya manusia. Harapannya target yang kita capai harus berhasil, agar bermanfaat bagi masyarakat, sehingga bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia,” pungkasnya.
Untuk mendukung program 2000 peserta didik pendidikan non formal kesetaraan paket, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boltim, Yusri Damopolii telah menyiapkan anggaran kurang lebih sebesar Rp7 miliar.