Simak Kisahnya, 3 Hari 3 Malam Hilang dan Tersesat di Hutan, Bertahan dengan Sebotol Air Mineral, Ini yang Dialami Nasib Datundugon

oleh -1693 Dilihat
oleh
Nasib Datundugon (duduk di kursi), saat menceritakan hal yang dia alami selama 3 hari 3 malam tersesat di hutan.

Meski demikian, upaya menemukan camp tetap dia lakukan dan berharap dapat segera bertemu dengan rekanya yang sama-sama mencari bunga tanduk rusa di hutan. Bahkan kata Nasib Datundugon, sudah 3 puncak gunung dia lewati untuk niat dapat menemukan kembali camp, tapi tidak pernah berhasil.

“Saat itu saya telusuri lereng gunung dan berusaha menuju puncak untuk kembali ke camp peristirahatan. Saat itu sekira pukul 3 sore kalau melihat arah matahari akan terbenam. Meskipun sudah 3 puncak gunung saya lewati, tidak juga mendapati camp, bahkan sampai malam saya mencari, tak juga ditemukan,” ujarnya.

Di tengah hutan dalam kondisi gelap malam, Nasib mulai memberanikan diri dan mengambil keputusan untuk bertahan sampai menunggu matahari kembali terbit. Meski saat itu dengan kondisi cuaca sangat dingin dan hembusan angin yang terasa menusuk sampai ke tulang.

Ternnyata malam pertama di hutan itu, dia hanya berteduh pada akar salah satu pohon besar. 7  bunga tanduk rusa yang dia dapatkan sejak siang, tak dihiraukan lagi dan dia tinggalkan begitu saja. Menurut Nasib, yang terpikir padanya saat itu adalah bagaimana agar dia bisa kembali pulang.

Nasib Datundugon disambut warga Desa Linawan dan Keluarga. Foto Istimewa

“Saya mencari akar kayu besar untuk berteduh. Saat itu bunga tanduk rusa yang saya dapatkan sudah ditinggalkan karena panik. Saya tidak peduli lagi dengan bunga itu, yang berpikir bagaimana saya agar bisa pulang,” jelasnya.

Nasib Datundugon mengungkapkan, selama 3 malam 3 hari di hutan, dia hanya mengandalkan sebotol air mineral yang dibawa sejak hari pertama mencari bunga tanduk rusa dan saat malam hari mencari pohon kayu besar untuk tempat beristirahat.

Yang menarik adalah, perjalanan dia saat mencari jalan yang dapat mengantarkanya menuju Desa Linawan. Berulang kali dia ingin keluar dari hutan, tak pernah berhasil. Bahkan, dirinya membuat beberapa tanda pada pohon agar saat ada warga yang mencarinya, dapat mengetahui keberadaan dia lewat tanda-tanda yang dia buat di pohon itu.

“Selama saya berjalan mencari jalan untuk pulang, selalu kembali lagi ke tempat semula. Saya merasa hanya berputar di hutan itu saja. Sempat membuat tanda di setiap pohon yang saya lewati. Tapi, setelah jalan, tetap kembali lagi di beberapa pohon yang diberi tanda tadi. Anehnya, tanda yang saya pasang selalu hilang dan kondisi pohon pun kembali seperti semula. Bahkan, terlihat tak meninggalkan bekas meski saya sempat memberi tanda,” ungkap Nasib Datundugon.

Dengan kejadian itu, dia mengaku sempat berpikir bahwa ada penjaga atau penunggu di hutan itu. Apalagi dirinya tidak pernah menemukan jalan kembali pulang dan mengalami hal aneh.

No More Posts Available.

No more pages to load.