Belajar dari kegagalannya tersebut, menurut Rusmin, akhirnya putra pasangan La Halia (49) dan Wa Ode Bia (47) ini berhasil lolos untuk mengikuti di pendidikan di Dindam XIV/Hasanuddin.
Tidak saja menggambarkan perjuangan tanpa lelah, keberhasilannya ini membuka harapan Baharuddin untuk mengangkat martabat dan derajat keluarganya,” tegas Rusmin.
Untuk diketahui, orang tua Baharuddin menghidupi kebutuhan keluarganya sekaligus menyekolahkan Baharuddin dari kesehariannya sebagai penjual asongan kerupuk di Lampu Merah pasar panjang, Kecamatan Wua – Wua, Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
“Tujuh tahun, Ibu dan Bapaknya mangkal dan berjualan kerupuk disana, dari pagi sampai sore. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil jualannya itu juga untuk membiayai Baharuddin sekolah sampai tingkat SMA di SMA Kartika XX-2 Yaitu sekolah milik TNI AD” tutur Rusmin.
Menurutnya, hal ini tentu sangat membanggakan bagi keluarganya dan keluarga besar TNI AD, karena yang bersangkutan merupakan lulusan dari SMA yang berada di dalam yayasan TNI AD.
Seperti halnya diungkapkan Rusmin, La Halia (Ayah dari Baharuddin) saat ditemui di rumahnya pun tidak dapat menyembunyikan rasa gembiranya.