JAKARTA, Kroniktoday.com – Usai terlibat tindak penjambretan, dua pemuda yang merupakan siswa lembaga pelatihan kerja (LPK), dibekuk jajaran Satreskrim Polsek Sleman, Yogyakarta. Menariknya, salah satu dari mereka mengaku nekat melakukan jambret karena tak punya biaya untuk melakukan tes swab antigen.
Kedua siswa, yakni Khoirul Ihsan Romadhon (21) dan Achmad Dimas Meileniawan (20). Kedua warga Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini merupakan siswa magang perhotelan di Kota Yogyakarta.
Kapolsek Sleman Kompol Irwiantoro menjelaskan kronologi tersangka nekat merampas harta dari korbannya, Destyn , warga Sleman. Kejadiannya, pada Jumat 19 Maret 2021 sekitar pukul 21.30 WIB di taman depan Kantor UPT Pelayanan Persampahan Kabupaten Sleman, Beran, Tridadi, Sleman.
“Korban saat itu pulang kerja dengan temannya, lalu di depan Kantor UPT Persampahan dia (korban) sama temannya baru selfie, foto-foto pakai handphone, di seputaran itu baru dibangun pertamanan,” kata Irwiantoro di Mapolsek Sleman, Yogyakarta, Senin (29/3).
Kala korban tengah asyik berfoto, mendadak muncul kedua tersangka mengendarai satu unit sepeda motor secara berboncengan. Mereka lantas merampas secara paksa gawai milik Destyn.
“Korban pada saat itu ada perlawanan, memegangi jaket pelaku, sehingga sempat terseret sekitar 10 meter dan akhirnya harus mengalami di luka tangan kanan, kaki kiri, dan pelipis,” beber Kapolsek.
Kemudian Destyn memutuskan melaporkan kejadian yang menimpanya ke jajaran Polsek Sleman.
Bermodal keterangan korban, saksi, plus petunjuk lainnya, polisi meringkus kedua tersangka di masing-masing rumah indekos mereka, kawasan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, 24 Maret 2021 malam.
Tersangka Achmad dan Khoirul lantas digelandang ke Mapolsek Sleman beserta sejumlah barang bukti untuk kepentingan penyelidikan.
Kepada petugas, tersangka Achmad mengaku sebagai inisiator aksi penjambretan ini. Alibinya, solidaritas untuk membantu tersangka Khoirul.
“Sudah mepet tidak ada uang mau periksa, teman saya ini (Khoirul) reaktif dan juga untuk bayar kost sudah deadline. Sudah mentok kami lakukan seperti itu,” ujar Achmad.