Hari Buruh Bukan Hari Libur

oleh -1,856 dilihat
oleh

Dalam hal ini kita tidak berbicara siapa yang paling penting atau siapa yang paling mulia dalam pekerjaan, kita mecoba untuk tidak saling memandang rendah suatu pekerjaan.

Apa Hak Buruh?

Upah, jaminan sosial dan jam kerja. Itu mungkin sedikit yang menjadi tuntutan para buruh dan bahkan masih banyak lagi yang tidak kalah penting. Dalam memenuhi hak buruh, perusahan mestinya mampu memberikan perlindungan akan kelangsungan hidup kelas pekerja. (Gerrard Dumenil & Duncay Foley Marx’s Analysis of Capitalist Production)

Sejarah panjang para kelas pekerja menuntut haknya tak mampu memperlihatkan perbaikan sosial, hingga saat ini perjuangan itu akan terus ada sepanjang waktu. Perang antara kapitalisme dan kelas pekerja beralih menjadi bentuk hukum. Tak sedikit dari perang ini di konversikan mejadi bentuk kekerasan.

Tragedy Haymarket pada tahun 1886 misalnya. Para kaum buruh mencoba menghentikan dominasi kapitalisme dengan melakukan mogok kerja secara masal. Mereka bergabung dengan organisasi pekerja lainnya seperti Knight Labours untuk menuntut perusahan merealisasikan 8 jam kerja dalam sehari.

Gerakan buruh yang masif kala itu mendapatkan respon yang tidak manusiawi, moncong senjata selalu melayani tuanya yang mulai terancam kehilangan dominasi. Tragedy haymarket bukanlah drama gerakan buruh, melainkan sedikit tentang revolusi sosial.

Tahun 1889, kongres internasional kedua menetapkan 1 Mei menjadi hari libur pekerja. Disinilah awal bagaimana Mey Day mulai adanya pergeseran makna. Bukan lagi momentum menghapuskan kelas dan kapitalisme. Artinya sejak tragedy haymarket yang di kenal sampai hari ini May Day tidak ada lagi tuntutan pengurangan jam kerja, 135 tahun telah berlalu.

Beberapa hari yang lalu saya sempat bertemu dengan teman baru , kami mendiskusikan bagaimana pola kapitalisme dalam industri. Melalui diskusi yang panjang itu, hingga pada akhir diskusi dia berkata, “kapitalisme sengaja membuat buruh susah dan bahkan tidak menyenangkan. Kalau pun buruh itu bisa menghasilkan keuntungan besar dan cenderung menyenangkan maka para kapitalisme berlomba menjadi seorang buruh.”

No More Posts Available.

No more pages to load.