Ekstra Kurikuler Bidang Keagamaan Tingkatkan Nilai Religius Siswa

oleh -391 dilihat
oleh
Kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang keagamaan di SDN 3 Motoboi Kecil. Hal ini merupakan upaya dalam meningkatkan nilai-nilai religius bagi siswa. Foto : Amina Dilapanga SPd

KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang keagamaan merupakan upaya dalam meningkatkan nilai-nilai religius bagi siswa. Nah, nilai karakter religius tersebut adalah, nilai ibadah, nilai ruhul jihad, nilai akhlak dan kedisiplinan, nilai keteladanan, serta nilai amanah dan ikhlas.

Religius sebagai salah satu nilai karakter dideskripsikan oleh Suparlan (2010) sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Metode pembentukan karakter religius terdiri dari lima. Yaitu metode keteladanan, metode pembiasaan, metode nasihat, metode perhatian/pengawasan dan metode pemberian sangsi sebagai bentuk pendidikan.

Penerapan nilai religius dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan sekolah, dapat dilakukan dengan melakukan ibadah solat bagi umat Islam, rajin mengaji setiap hari, rajin berdzikir setiap hari selesai solat ataupun saat sedang beraktivitas.

Selain itu menunaikan ibadah puasa dan ibadah haji bagi umat Islam. Dan bagi siswa yang beragama lain seperti Nasrani, yakni dengan rajin beribadah ke gereja.

Salah satu program pendidikan ekstrakurikuler untuk meningkatkan nilai religius siswa SDN 3 Motoboi Kecil. Foto : Amina Dilapanga

Nilai religius terdapat dalam sila kesatu Pancasila yakni Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disini dapat diterapkan kepada siswa bagaimana sikap saling menghargai, saling menghormati, memiliki toleransi serta lebih mencintai lingkungan hidup dan makhluk hidup lainnya.

Ekstra kurikuler bidang keagamaan dapat meningkatkan nilai religius siswa dirasakan sangat penting karena dapat menumbuhkan iman dan memberi dorongan,arah dalam bertingkah laku. Nilai-nilai religius juga berperan dalam memberi motivasi dan membimbing siswa untuk melakukan perbuatan yang baik.

Seperti memberikan pendidikan tentang akidah. Akidah menjadi dasar yang harus diletakkan oleh seorang guru mau pun orang tua untuk membentuk karakter pada anak selain memberikan pendidikan menyangkut tata cara dan pelaksanaan beribadah.

Mendidik anak dengan akhlak dengan upaya mengajarkan kepada siswa agar bagaimana dapat bersikap dalam kehidupan sehari-hari, apakah di lingkungan keluarga, lingkungan sekitar mau pun saat dalam lingkungan sekolah.

Religius adalah nilai-nilai kerohanian yang tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi serta bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia. Contoh nilai religius adalah seseorang yang mengerjakan perintah agamanya dengan baik dan mampu memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya secara sosial.

Bagaiaman agar siswa tidak terjerumus dalam pergaulan bebas? Tentunya upaya yang dapat dilakukan antara lain tetap menjaga ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Berdoa kepada Tuhan agar selalu di jauhkan dari pergaulan yang merusak moral di masyarakat. Bisa juga dengan membangun perkumpulan atau membuat kelompok belajar bersama bagi siswa untuk memahami konsep religius pada kegiatan ekstra kurikuler.

Dalam membentuk karakter religius pada siswa, dapat dilakukan dengan memberikan teladan yang baik terhadap siswa. Karena dengan memberikan teladan atau contoh yang baik maka secara otomatis akan diikuti oleh siswanya.

Dalam pergaulan sosial sehari-hari, nilai karakter religius berupa solat 5 waktu bagi muslim serta tidak mengganggu ibadah pemeluk agama lain dan saling menjaga kedamaian.

Fungsi Religius Dalam Pendidikan Ekstra Kurikuler

Agama memiliki fungsi edukatif untuk tujuan mengajar dan membimbing. Keberhasilan pendidikan terletak pada pendayagunaan nilai-nilai rohani yang merupakan pokok-pokok kepercayaan agama. Nilai yang diserapkan antara lain makna dan tujuan hidup, hati nurani, dan rasa tanggung jawab kepada Tuhan.

Adapun aktivitas yang dilakukan untuk menanamkan nilai religius kepada siswa selama proses pembelajaran di kelas adalah seperti kegiatan berdoa setiap memulai kegiatan pembelajaran, berdoa untuk kesembuhan teman yang sakit atau sedang dalam musibah, memberikan apresiasi dengan ikut bergembira/merasa senang (bersyukur).

Penerapan nilai religius dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan sekolah, dapat dilakukan dengan melakukan ibadah solat bagi umat Islam. Foto : Amina Dilapangan SPd.

Religius lebih tinggi dari nilai yang lain karena nilai religius adalah nilai ketuhanan yang mutlak yang mana bersumber pada keyakinan dan kepercayaan manusia. selain itu, dalam pancasila juga disebutkan yang pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Jadi, berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa nilai religius adalah nilai tertinggi

Macam-macam Nilai Religius

Terdapaat beberapa macam nilai-nilai religius yang telah dikelompokkan menjadi lima nilai utama yaitu nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan serta kebangsaan.

Pendidikan karakter religius merupakan usaha aktif untuk membentuk suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Nilai-nilai keislaman atau nilai religius terdapat dalam sila pertama ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dalam sila pertama mengandung arti bahwa meskipun negara bukan negara agama, tetapi agama merupakan nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan negara.

Tujuan dari landasan religius dalam pendidikan adalah seluruh proses dan hasil dari pendidikan dapat mempunyai manfaat dan makna hakiki. Agama, memberikan dan mengarahkan fitrah manusia memenuhi kebutuhan batin, menuntun kepada kebahagiaan dan menunjukkan kebenaran.

Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan ukuran baik dan buruk yang di dasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.

Jadi, aspek-aspek religiusitas dalam hal ini terdiri dari keyakinan (ideologi), aspek peribadatan atau praktek agama (ritualistik), aspek pengamalan, aspek ihsan (penghayatan), dan aspek pengetahuan. Yang mana dari serangkaian dimensi religiusitas tersebut berpengaruh terhadap tingkat religiusitas seseorang.

 

Penulis:

Nama: Amina Dilapangan SPd

Pekerjaan : Guru SDN 3 Motoboi Kecil

Artikel ini dibuat dalam rangka memenuhi Uji Kinerja

No More Posts Available.

No more pages to load.