KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Guna mencegah terjadinya inflasi pasca kenaikan harga BBM yang resmi diumumkan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu, Dalam waktu dekat, Pemkot Kotamobagu melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) akan menggelar operasi pasar (Opas).
Menurut Kepala Disdagkop-UKM Ariono Potabuga, saat ini pihaknya sedang menyusun program tersebut.
Menurut Potabuga, hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengantisipasi inflasi atau kenaikan harga bahan.
“Disdagkop sudah menyiapkan anggaran untuk operasi pasar jika inflasi di Kotamobagu naik. Kita akan lihat komoditas apa yang menyumbang kenaikan inflasi maka barang itu yang akan kita lakukan operasi pasar. Namun demikian, laporan terakhir inflasi kita masih terkendali,” ungkap Ariono Potabuga.
Pun saat ini terpantau, sejumlah swalayan, di Kotamobagu, kenaikan harga hanya terjadi pada sebagian kecil bahan pokok.
Salah satunya yakni Toko Tita, di mana soal harga bahan pokok yang diklaim masih stabil.
Hal itu diterangkan oleh Titi Jonathan Gumulili selaku owner, menurutnya pasca kenaikan harga BBM, harga bahan di toko miliknya masih cenderung stabil.
“Bahan pokok yang naik itu hanya gula putih sebesar seribu rupiah, namun untuk minyak kelapa justru deflasi atau turun harga. Jadi pada dasarnya sebagian besar bahan pokok harganya masih stabil,” ungkap Ko Titi sapaan akrabnya, saat ditemui Rabu 21 September 2022.
Hal serupa juga dikatakan owner Swalayan Dragon Kotamobagu, David Budiman.
Di mana kata David, kenaikan hanya pada harga gula putih, untuk sebagian besar bapok di swalayan Dragon juga cenderung stabil.
“Yang harus dikhawatirkan itu, ketika terjadi kelangkaan BBM. Sebab, walaupun ada kemudahan mendapatkan stok bahan tapi terkendala dengan angkutan maka faktor inilah yang bisa memicu terjadinya inflasi atau kenaikan harga bahan,” pungkasnya.
Penulis Tito Lantapon
