“Saya tegaskan, kami jangan diganggu!, Welty Komaling adalah representatif dan kehormatan partai PDIP,” tegasnya.
PDIP Bolmong lanjut Yusuf Mooduto, tidak akan diam dengan kondisi yang terjadi di DPRD Bolmong. Sesama kader PDIP akan bersama dalam satu barisan perjuangan.
“Kalau ini berjalan terus menerus, kami tidak akan diam. Kami akan melakukan tindakan dan gerakan. Kalau perlu kami akan duduki DPRD Bolmong. Fraksi bukan alat kelengkapan dewan. Kami akan melakukan tindakan yang menurut PDIP, untuk melindungi kader kami. Kalau disakiti kami tidak diam,” tegasnya.
Yusuf kembali menegaskan, WK tidak sendiri dalam berjuang.
“Welty Komaling tidak sendiri, dia harga diri PDIP dan sesame kader, kami akan mengawal, menjaga dan melindungi dia,” tegas Yusuf.
Hal ini disampaikan Yusuf Mooduto untuk merespon kisruh di Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Bolaang Mongondow yang terus berlanjut. Pemandangan yang sama juga pernah dipertontonkan beberapa anggota DPRD Bolmong yang tergabung di sejumlah fraksi.
Saat itu, mereka memprotes perlaksanaan Reses DPRD yang sempat tertunda. Kali ini, justri mereka mempertontonkan sikap walk out di ruangan Paripurna dalam agenda penyampaian tahap I Laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah. Terkait hal itu, Pengurus DPC dan Fraksi PDI Perjuangan Bolaang Mongondow angkat bicara.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Bolmong Mas’ud Lauma menyatakan tidak menyetujui langkah yang diambil oleh para anggota DPRD.
