Tempat Rakernas KNPI yang Dihadiri Feramitha, Gedung Bersejarah di Dunia Pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika

oleh -228 Dilihat
oleh
Ketua DPP KNPI M. Ryano Panjaitan bersama Ketua DPD KNPI Kabupaten Bolaang Mongondow, Feramitha Tiffani Mokodompit S.M MBA pada kegiatan Rapat kerja Nasional (Rakernas) KNPI tahun 2023 di Gedung Merdeka tempat pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Foto : Tri Sucipto Lantapon

BOLMONG, Kroniktoday.com – Gedung Merdeka yang menjadi tempat pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Nasional Pemuda Idonesia (KNPI) tahun 2023 di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat (Jabar), adalah Gedung bersejarah pada masa Presiden Sukarno memimpin Bangsa Indonesia dan dikenal di seluruh dunia.

Di Gedung inilah sejarah pertemuan yang disebut Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika atau Konferensi Asia-Afrika (KAA) itu mempertemukan 29 negara.

Setelah lepas dari belenggu penjajah, sejumlah negara benua Asia dan Afrika mengadakan pertemuan di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia, pada 18 April 1955.

Persidangan ini diresmikan oleh Presiden Sukarno dan diketuai Perdana Menteri Ali Sastromijoyo.

Pertemuan yang berlangsung selama enam hari itu, membicarakan mengenai kolonialisme Barat, kerja sama ekonomi dan kebudayaan, dan pengaruh Perang dingin antara Amerikat Serikat dan Uni Soviet bagi negara lain.

Untuk Indonesia sendiri, KAA menjadi ajang promosi hak mereka dalam menentang Belanda yang ingin menguasai Irian Barat.

Ketua DPD KNPI Bolaang Mongondow Feramitha Tiffani Mokodompit S.M MBA.

Dari pertemuan di Gedung ini, menghasilkan sepuluh poin yang disebut Dasasila Bandung yang berisi pernyataan mengenai dukungan bagi kerukunan dan kerja sama dunia, berikut uraiannya:

• Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

• Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

• Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil

• Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain

• Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB

• Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain

• Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara

• Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum), ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB

• Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama

• Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional.

Ketua DPD KNPI Bolmong Feramitha Tiffani Mokodompit S.M MBA.

Diketahui, Ketua DPD KNPI Bolaang Mongondow Feramitha Mokodompit S.M MBA, menghadiri Rakernas KNPI di Gedung Merdeka Kota Bandung.

Rakernas tahun ini mengusung tema “Kita Energi Bangsa”. Dihadiri seluruh ketua DPD I dan Ketua DPD II KNPI se Indonesia dan OKP Nasional.

Pada Rakernas yang di hadir Ketua DPD KNPI Bolmong ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Bisar Panjaitan, membawakan materi Transformasi Politik Kekuasaan Menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Selanjutnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamaan, Mahfud MD, juga menyampaikan materi terkait Transformasi Politik Kekuasaan Menuju Politik Kesejahteraan. Selain itu materi tentang Transformasi Politik Menuju Kesejahteraan Rakyat. Dan Materi Menegaskan Proklamasi Kemerdekaan RI Sebagai Negara Bangsa.

Kegiatan Rakernas akan dilanjutkan dengan Musyawarah Agung dan Perumusan Deklarasi Agenda Kebangsaan, Kirab Budaya Nusantara dan Deklarasi Hasil Musyawarah Agung.

Untuk diketahui, setiap 10 tahun sekali, Kepala Negara mau pun perwakilan 29 Negara yang mengikuti Konferensi Asia-Afrika, akan datang ke Indonesia untuk mengenang kembali sejarah yang menggemparkan dunia, yang dipimpin Presiden Sukarno.

Penulis : Tri Sucipto Lantapon

No More Posts Available.

No more pages to load.