Menatap ke Bolaang Mongondow Timur. List specialis karena orang mongondow sangat toleran dengan ungkapan mobobahasaan bo mooakheran, hingga hilang sifat kritis bahwa, disana sedang berlangsung bangunan politik dinasty tak terbendung. Dan, kita semua orang mongondow menjadi penonton mengaminkan dinasty itu berlangsung.
Perjalanan waktu klaim keumatan, klaim kemongondowan, klaim Seaqidah harus terhenti dengan kemenangan ODSK. Seiring berjalan waktu, rakyat pemilih di BMR semakin cerdas dan rasional.
Bahwa, “Masa Depan Naton Tolu DIAK POGADE KON I CEP”. Hipotesa itu terendus manakala NYANYIAN MERDU GITAR TANPA SENAR Sang Maestro terunggah di group whatsapp dan facebook hingga publik yang menilai hal itu dengan tegas mengatakan, NDAK SALAH TORANG PILIH ODSK!
Golkar sumingerah, para elit protes kenapa bicara seperti itu. Penyesalan selalu terjadi manakalah proses politik berakhir. “Nasi So Jadi Bubur, Dan Bubur So Jadi Tarepak”
Hanya geleng-geleng kepala dan sapu dada melihat Drama Sinetron dgn Judul ” KUMENANGIS, Kau Bukan Yang Terbaik.
Rabu 9 Desember 2020 menjadi hari menentukan nasib 3 paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut. Pasca pencoblosan suasana kondusif tercipta, walau ada Stand Up Comedy dibeberapa titik Number One KONVOI KEMENANGAN. Padahal pukul 16.00 wita, Quick Count Denny JA, ungkapan Burhanudin Muktadi dalam tayangan distasiun televisi swasta Metro TV, LIPI, TV One, pun mempublish ODSK menang 54,70 persen dgn suara masuk 90 persen berdasarkan C1. Namun, anehnya, ki utat naton inta pendukung Top One, tidak percaya lembaga Survey maupun Quick Count!