KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Kota Kotamobagu hari ini menjadi saksi sejarah, ketika ribuan massa turun ke jalan dengan semangat yang menggelora, menyambut pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Meiddy Makalalag dan Syarifuddin Juaidi Mokodongan. Baru saja menerima Surat Keputusan (SK) pencalonan dari partai Nasdem dan PPP, pasangan yang akrab disapa “MESRA” ini diarak dengan gegap gempita oleh pendukung militan mereka.
Sejak awal, konvoi besar ini mengundang perhatian dengan barisan yang tak terputus, memenuhi jalan-jalan utama Kotamobagu dalam pawai yang seolah tak berujung. Suasana semakin memuncak saat pasangan MESRA melintasi batas kota di Kelurahan Mongkonai. Di sana, ribuan pendukung yang sudah menunggu dengan penuh harap menyambut mereka dengan teriakan penuh semangat, menciptakan gelombang antusiasme yang menyebar ke seluruh penjuru kota. Menggunakan roda dua dan roda empat.
Arak-arakan terus berlanjut hingga ke Desa Poyowa Besar I, tempat kediaman Meiddy Makalalag. Sepanjang perjalanan, sorak-sorai dan kibaran bendera para pendukung menjadi simbol kekuatan dan keyakinan yang tak tergoyahkan. Kemeriahan yang luar biasa ini bukan hanya sebuah penyambutan, tetapi juga sebuah pernyataan jelas bahwa pasangan MESRA telah berhasil menggerakkan hati ribuan warga Kotamobagu dan siap merebut kemenangan bersama rakyat.
Antusiasme yang terpancar di wajah setiap pendukung seakan menjadi cermin dari harapan besar yang digantungkan pada pasangan ini. Mereka melihat dalam diri MESRA bukan hanya calon pemimpin, tetapi juga harapan baru bagi masa depan Kotamobagu. Dengan dukungan penuh dari partai Nasdem dan PPP, pasangan MESRA kini muncul sebagai kekuatan politik yang siap mengguncang pemilihan mendatang.
Ini lebih dari sekadar pesta politik; ini adalah gerakan rakyat yang menggugah, sebuah sinyal bahwa arah baru bagi Kotamobagu sedang terbentuk. Di bawah naungan semangat yang membara, pasangan MESRA tampaknya siap untuk menjadi kekuatan tak terbendung yang akan memimpin Kotamobagu menuju perubahan yang diimpikan. Kota Kita, Rumah Kita! (*)