CEP (Christiany Eugenia Paruntu) yang mendapat giliran pertama menjawab, lebih menyentil tentang bagaimana mensejahterakan petani dan nelayan dan menyebut soal kestabilan harga komoditi unggulan berbasis kearifan lokal.
Selain itu, CEP juga menyinggung rencana pihaknya untuk memberikan anggaran dana desa di 15 kab kota senilai Rp200 juta per desa. Menurunya membangun Sulut dari desa, akan menekan angka gini ratio.
Sedangkan VAP (Vonnie Anneke Panambunan) menyentil soal pembuatan pabrik-pabrik dan melakukan ekspor.
Jawaban VAP kemudian di tambahkan wagubnya, Hendry Runtuwene yang mengakui kegagalan dalam menurunkan gini ratio, adalah kegagalan pemerintah yang harus diperbaiki.
Menanggapi jawaban kedua paslon, ODSK diwakili Steven Kandouw yang diberikan kesempatan menanggapi jawaban yang ditanyakan, menyatakan, cagub nomor 2 tidak mengerti dengan pertanyaan menyangkut gini rasio.
“Minta maaf calon nomor 2, dari apa yang ibu sampaikan, saya berkesimpulan, skali lagi minta maaf, (ibu) belum tahu persis apa terminologi gini ratio,” tukasnya menambahkan juga, upaya kedua paslon terkesan tidak ada ikhtiar untuk menurunkan gini ratio.