Jadi masih Isma, nanti tahun ke 4 baru kita masuk di Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Tentu ini tercapai karena kerjasama kita, baik dilingkungan OPD maupun dilingkungan pemerintah daerah secara keseluruhan,” tandasnya.
Terlepas dari itu semua lanjut Isma, selaku perempuan yang sudah berkeluarga tentu dukungan yang paling utama dari pihak keluarga sangat menentukan.
“Saat bekerja untuk mencapai WTP itu terkadang jam kerja mulai pagi sampai malam, bahkan terkadang kalau di akhir tahun sampai pagi. Jadi dukungan dari keluarga sangat menentukan,” imbuhnya.
“Kartini memang luar biasa, karena perjuangannya sehingga kartini-kartini sekarang bisa bekerja seperti itu. Karena seandainya tidak ada emansipasi wanita, mungkin suami-suami kita tidak akan mendukung kita,” tambahnya.
Untuk itu di hari Kartini ini ia mengucapkan terima kasih buat pejuang wanita kita dalam hal ini ibu R.A Kartini.
Ia juga berharap supaya kartini-kartini yang bekerja sebagai wanita karir tidak melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga.
“Mudah-mudahan wanita karir tidak melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri dan sebagai ibu. Karena bila itu terjadi saya kira Kartini akan sedih,” harap Dra. Hj.Isma,M.Si. (Ndr)