Dia memberikan contoh, seperti kondisi pandemi Covid-19 sebagai sebuah kondisi dimana ASN harus adaptif, responsif, inovatif dan kreatif terhadap sebuah perubahan. Bahkan ASN harus bisa menyesuaikan diri dengan the new normal yang diramalkan akan terjadi setelah pandemi Covid-19 berakhir.
“Jadi ketika kita masuk ke kantor kita harus benar-benar menyadari ada new normal dan kita harus beradaptasi sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi produktivitas kita,” ucapnya.
Dia juga menambahkan, jika tugas selaku Abdi Negara (ASN), memang mempunyai tuntutan pekerjaan yang sering kali menyita waktu dan pikiran.
“Banyaknya tanggung jawab di tempat kerja, seperti tenggat waktu, rapat, target yang harus dicapai dan lainnya, memang seringkali membuat kita lupa waktu,” akunya.
Tak jarang, kata dia, waktu yang semestinya dihabiskan dengan keluarga harus tersita untuk pekerjaan.
“Sulit memang, namun kita tak bisa terus-menerus mengorbankan waktu bersama keluarga demi pekerjaan,” ucapnya.
Meski demikian, ia memiliki tips yang dia terapkan dalam dirinya agar seimbang dalam mengatur waktu dengan pekerjaan dan keluarga.
“Cara mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga agar hidup seimbang yaitu jaga komunikasi dengan baik, rencanakan liburan bersama keluarga serta memanfaatkan jatah cuti,” katanya.
Setelah dipercayakan oleh Bupati Bolaang Mongondow Timur sebagai Kepala Dinas Kominfo, ia berfikir tantangan digitalisasi merupakan peluang yang bisa digunakan untuk berinovasi.