Satu tahun terakhir kita bekerja dan mengelola wilayah adat kita dengan baik untuk memastikan Kedaulatan Pangan dan Ekonomi kita tetap terjaga dan semakin kuat. Hari bersejarah ini membuktikan bahwa kita mampu menghadapi krisis. Saya berkeyakinan semangat gotong royong, rasa senasib sepenanggungan dan setia kepada jalan leluhur adalah kekuatan yang yang akan membuat kita mampu melewati berbagai krisis yang akan terjadi di masa depan.
Bapak/ Ibu dan saudara-saudaraku semua,
COVID-19 menegaskan bahwa apa yang selama ini kita perjuangkan adalah benar dan baik. Pandemi memberikan berbagai jawaban sekaligus memberikan petunjuk arah ke masa depan yang lebih baik, sebuah kehidupan baru dimana kita harus hidup terus menjaga ibu bumi dan adil dengan sesama manusia.
Kita menginginkan keselamatan bumi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia. Hal ini dapat berlangsung apabila bumi yang kita cintai dikelola secara adil dan berkelanjutan. Sistem yang bersifat eksploitatif dan merusak, harus ditinggalkan, diganti dengan sistem gotong-royong yang mengakar pada prinsip-prinsip kearifan lokal dan budaya agraris serta bahari setempat.
Dengan semangat HKMAN, kita harus mampu membebaskan pikiran kita dari keyakinan semu yang ditanamkan oleh kapitalis tentang produksi pangan. Kita telah dipaksa percaya dengan pupuk kimia buatan pabrik lalu kita melupakan bahwa sesungguhnya alam di sekitar kita menyediakan pupuk yang melimpah dan gratis. Keyakinan palsu telah membuat kita meracuni dan merusak Ibu Bumi, diri kita dan anak-anak kita. Hal ini harus segera kita perbaiki dengan mulai kembali pada produksi pangan yang lebih sehat. Produksi pangan organik tidak saja akan menyembuhkan alam tetapi sesungguhnya akan membebaskan pikiran kita dari penjajahan kapitalis “revolusi hijau”.
Rehabilitasi wilayah adat harus dilakukan secara total dan tidak hanya sebatas menanam pohon saja, tetapi juga melakukan rehabilitasi fisik tanah yang rusak, pengelolaan system pertanian yang salah akan gagal. Tentu saja, rehabilitasi Wilayah-wilayah adat yang rusak akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan sawit harus kita lanjutkan. terus direhabilitasi, untuk memastikan resiliensi Masyarakat Adat terus bertahan, dengan merubah sistem pertanian kita secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Saudara-saudara yang saya kasihi,
Semangat gotong-royong dan solidaritas yang kita bangun bersama terbukti menjamin kedaulatan pangan di wilayah-wilayah adat. Kita perlu membuka diri dengan introduksi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperkuat pengetahuan dan teknologi yang kita warisi dari leluhur kita. Kita harus mampu membangun unit-unit produksi yang kokoh di komunitas masyarakat adat serta mengembangkan sistim pasar lokal yang akan menjadi jembatan bagi kita untuk berbagi dengan orang lain di sekitar kita.
“Bumi ini cukup untuk semua orang”. Saatnya kita menciptakan Kehidupan Baru dimana bumi bahkan lebih dari cukup untuk menjamin kehidupan manusia yang ada saat ini dan generasi yang akan datang.
Untuk memastikan kita dapat tetap tangguh dalam situasi krisis ini, kita harus memperkuat persatuan dan rasa senasib sepenanggungan antara Masyarakat Adat dengan Petani, Nelayan dan Buruh.
Di hari bersejarah ini, melalui perayaan HKMAN dan 22 Tahun AMAN ini, saya mengajak seluruh Masyarakat Adat Nusantara untuk bersama-sama, bersolidaritas kepada sahabat kita, Ketua Umum KASBI, saudara Nining Elitos, yang saat ini mengalami kriminalisasi dengan dalih pandemi. Nining adalah salah satu pimpinan organisasi yang tanpa lelah bersuara suara kritis dan melawan penindasan rejim. Saat ini juga banyak pemimpin masyarakat adat sedang berada di balik jeruji besi karena mempertahankan wilayah adat.
Nining sama dengan kita Masyarakat Adat yang menjadi korban kriminalisasi karena memperjuangkan dan mempertahankan hak-hak kita.
Di hari bersejarah bagi Masyarakat Adat Nusantara ini, ijinkan saya mengajak seluruh saudara-saudaraku Petani, Buruh, Nelayan, Perempuan dan segenap rakyat Indonesia untuk perkuat gotong-royong dan solidaritas. Kita harus bergandengan tangan , melangkah bersama memutuskan lingkaran setan ekonomi kapitalistik dan neoliberal yang selama ini telah menindas kita semua!
Kita bersama-sama menyerukan #STOPKriminalisasi. Kita sedang mengarungi Krisis politik, Krisis Hukum, Krisis Bumi, Krisis Kemanusiaan di tengah-tengah Pandemi.
Kita semua Rakyat Indonesia Harus Tetap Tangguh di Tengah Krisis!
Akhir kata, Kita telah membuktikan bahwa kita tangguh di tengah krisis. Tapi kita juga masih harus berjuang lebih keras untuk mendesakkan pengesahan UU Masyarakat Adat sesuai dengan aspirasi kita. Hari ini, kita juga melihat di penjuru Nusantara ratusan komunitas Masyarakat Adat menyerukan pengesahan RUU Masyarakat Adat.
Untuk itu kita semua harus terus mengobarkan semangat di hati kita masing masing, bahwa kita pasti akan mewujudkan Masyarakat Adat dan Bangsa Indonesia yang berdaulat, mandiri dan bermartabat menuju kehidupan rakyat Indonesia yang adil dan makmur.
Selamat merayakan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara tahun 2021 dan 22 Tahun berdirinya AMAN yang kita cintai .
Salam Nusantara!
RUKKA SOMBOLINGGI
Sekretaris Jendral AMAN