Begini Penjelasan Tentang Gelar Punu’ yang diberikan Kepada Bupati Bolmong

oleh -164 Dilihat
oleh

KRONIKTODAY.COM – Ketua Lembaga Warisan Budaya Bolaang Mongondow Raya (LWB-BMR), Chairun Mokoginta, menyampaikan penjelasan tentang gelar adat yang diberikan kepada Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi.

Diketahui, pada 5 Maret 2025, Kabupaten Bolaang Mongondow menyaksikan momen bersejarah yang mengukir babak baru dalam perjalanan tradisi dan kepemimpinan daerah. Bupati Yusra Alhabsyi, SE., secara resmi diangkat sebagai pemangku adat tertinggi dengan gelar Punu’, sebuah kehormatan yang menandakan pengakuan atas kepemimpinan, kecerdasan, dan dedikasi beliau dalam membangun daerah ini.

Chairun Mokoginta menjelaskan, gelar Punu’ bukanlah gelar sembarangan. Sejarah panjang gelar ini dimulai pada abad XIV, ketika Mokodoludut, seorang pemimpin yang dikenal akan kharisma, kecerdasan, dan keberaniannya, pertama kali dianugerahi gelar ini. Dalam bahasa adat, Punu’ memiliki makna yang dalam—”utama” atau “terdepan”. Gelar ini tidak hanya sekadar simbol kepemimpinan, tetapi juga menggambarkan seorang pemimpin yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan.

Menurut Chairun, makna filosofi dari gelar ini bisa ditemukan dalam pepatah adat Bolaang Mongondow yang mengatakan, “SimPUNU’ on dagat”, yang mengibaratkan lautan paling dalam; “simPUNU’ on toba”, yang berarti tempat tertinggi di daratan; dan “simPUNU’ on langit”, yang menggambarkan tempat paling jauh di ufuk langit. Semua itu menggambarkan sosok pemimpin yang menguasai berbagai ilmu—dari ilmu tentang lautan, daratan, hingga perbintangan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dia menambahkan, dalam tradisi Bolaang Mongondow, seorang pemimpin yang bergelar Punu’ haruslah memiliki sifat “Paripuna”, yakni sempurna dalam keberanian, kecerdasan, dan visi yang luas untuk kemajuan daerah. Pemimpin seperti ini bukan hanya menjaga nilai-nilai adat dan budaya, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan masyarakatnya.

Penobatan Yusra Alhabsyi sebagai Punu’ berlangsung dalam sebuah prosesi adat yang penuh makna. Prosesi tersebut dimulai dengan rapat tokoh adat dari 15 kecamatan, sangadi, dan pangulu yang menyampaikan persetujuan mereka terhadap penobatan ini.

Dalam acara yang penuh khidmat dan sakral ini, mantan Pj. Bupati Bolaang Mongondow, dr. Jusnan Calamento Mokoginta MARS, dengan penuh kehormatan memberikan gelar Punu’ kepada Yusra Alhabsyi. Bupati Yusra Alhabsyi bukan hanya seorang pemimpin politik yang tangguh, tetapi juga seorang ekonom berpengalaman yang memiliki visi besar untuk Bolaang Mongondow. Rekam jejak beliau sebagai pemimpin yang berdedikasi dalam membangun kabupaten ini tidak diragukan lagi, dan gelar Punu’ ini semakin meneguhkan komitmennya untuk membawa Bolaang Mongondow menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Dengan gelar Punu’, Yusra Alhabsyi diharapkan dapat terus membawa Bolaang Mongondow pada puncak kemajuan, menjaga warisan budaya dan adat istiadat, serta memimpin dengan keberanian dan kebijaksanaan yang telah menjadi ciri khasnya. Selamat bekerja, Punu’ Yusra Alhabsyi, SE. Semoga kepemimpinan Anda membawa Bolaang Mongondow menuju masa depan yang lebih baik.

Penobatan gelar Punu’ juga dilanjutkan dengan mopinik kon komalig (Menempati istana).

“Yusra Alhabyi, Bupati bolaang mongondow, sangat layak diberikan gelar Punu’ karena memiliki track record yang baik, ahli ekonomi, politisi yang tangguh serta memiliki komitmen yang kuat dalam membangun kabupaten bolaang mongondow kedepan yang lebih baik. Selamat bekerja Punu’ Yusra Alhabsyi,” tandas Chairun. (lix)

No More Posts Available.

No more pages to load.