Implementasi Model Pembelajaran PjBL Solusi Pendidikan Pasca Pandemi

oleh -429 dilihat
oleh
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berguna untuk merangsang peserta didik berpikir kritis dalam situasi yang berorientasi pada masalah, mendorong pembelajar (peserta didik) untuk menerapkan berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, menghubungkan penge- tahuan mengenai masalah-masalah dan isu-isu yang berkembang. Foto : Nenatri Sugeha

KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Project based learning (PjBL), menjadi topik yang menarik beberapa tahun terakhir karena menekankan pada efektivitas pembelajaran. Metode ini memungkinkan Bapak dan Ibu guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif dan bisa menjadi salah satu alternatif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran, yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi.

Tujuan PjBL adalah mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas. Meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks sampai diperoleh hasil nyata. Foto : Nenatri Sugeha

Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi pasca pandemi seperti ini, metode daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa mengantasi permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung.

Penerapan Project Based Learning adalah pendekatan yang mengedepankan siswa untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang benar-benar ditemui di lapangan. Dalam pembelajaran ini siswa akan berperan menjadi seorang profesional yang mencoba memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning, meliputi menentukan pertanyaan dasar, membuat desain proyek, menyusun penjadwalan, memonitor kemajuan proyek, penilaian hasil dan evaluasi pengalaman.

Menurut Susanti (2008) adapun kelebihan dari PjBL diantaranya sebagai berikut meningkatkan motivasi, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi, meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar

Project Based Learning (PjBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.

Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.

Project Based Learning :

  • Dimulai dengan sebuah pertanyaan esensial atau membimbing.
  • Diselesaikan dalam waktu yang agak lama (beberapa minggu – bulan)
  • Berorientasi dengan produk akhir atau “artifact” (berupa produk tulisan, lisan, visual dan multimedia), serta kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan isi tertentu atau keterampilan, dan biasanya menimbulkan satu atau lebih masalah yang harus dipecahkan siswa. Proyek bervariasi dalam lingkup dan kerangka waktu, dan produk akhir sangat bervariasi dalam tingkat teknologi yang digunakan serta kecanggihannya.
  • Hasil pembelajaran berupa produk (model, prototype, poster seni, pertunjukan, dll)

Pembelajaran PjBL perlu mengangkat masalah riil yang terjadi di masyarakat, karena tujuan dari PjBL adalah mengkoneksikan pengetahuan yang diperoleh siswa di kelas untuk diaplikasikan di dunia nyata dengan membuat solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada – dimana siswa juga berperan sebagai profesi-profesi yang ada di dunia nyata, seperti dokter, peneliti lingkungan, ahli energi, insinyur, dll. Selain itu, PjBL harus mampu memberikan value/nilai/manfaat kepada masyarakat sekitar/dunia nyata, dimana hal ini adalah esensi utama dari tujuan pendidikan.

PjBL dapat diterapkan pada mata pelajaran yang menekankan pada keterampilan sains seperti kegiatan mengamati, menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, merencanakan proyek, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan, dan berkomunikasi dengan baik. Foto : Nenatri Sugeha

Menurut Susanti (2008) adapun kelebihan dari PjBL diantaranya sebagai berikut meningkatkan motivasi, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi, meningkatkan keterampilan mengelola sumber

Kegiatan belajar yang dialami oleh siswa akan sangat bermakna dalam kehidupannya, dimana mereka akan selalu mengingat point-point penting dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Selain itu, aliran pembelajaran dengan metode saintifik seperti yang ada pada PjBL akan memberikan keterampilan bagaimana menjadi pembelajaran seumur hidup bagi para siswa, dan pengetahuan ini akan sangat bermanfaat untuk dapat bertahan dalam kompetisi di dalam era ekonomi yang berbasis pengetahuan.

Langkah-langkah pembelajaran PjBL adalah sebagai berikut :

  • Penentuan pertanyaan mendasar (Start with essential question)
  • Menyusun perencanan proyek (design project)
  • Menyusun jadwal (Create schedule)
  • Memantau siswa dan kemajuan proyek (Monitoring the students and progress of project)
  • Penilaian hasil (Assess the outcome)
  • Evaluas pengalaman (Evaluation the experience)

Kelebihan atau keunggulan PjBL sebagai berikut (Abidin, 2007:170) :

  1. Model ini bersifat terpadu dengan kurikulum sehingga tidak memerlukan tambahan apapun dalam pelaksanaannya.
  2. Siswa terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikan strategi otentik secara disiplin.
  3. Siswa bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang penting baginya.
  4. Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi, dan komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting dalam caracara baru.
  5. Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas geografis atau bahkan melompat zona waktu.

Kekurangan/kelemahan PjBL adalah sebagai berikut (Abidin, 2013:171) :

  1. Memerlukan banyak waktu dan biaya.
  2. Memerlukan banyak media dan sumber belajar.
  3. Memerlukan guru dan siswa yang sama-sama siap belajar dan berkembang.
  4. Ada kekhawatiran siswa hanya akan menguasai satu topik tertentu yang dikerjakannya.

Sementara itu, PjBL dapat diterapkan pada mata pelajaran yang menekankan pada keterampilan sains seperti kegiatan mengamati, menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, merencanakan proyek, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan, dan berkomunikasi dengan baik.

Tujuan PjBL adalah mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas. Meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks sampai diperoleh hasil nyata.

Pembelajaran PjBL perlu mengangkat masalah riil yang terjadi di masyarakat, karena tujuan dari PjBL adalah mengkoneksikan pengetahuan yang diperoleh siswa di kelas untuk diaplikasikan di dunia nyata dengan membuat solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada. Foto : Nenatri Sugeha

Sedangkan menurut Sani (2015, hlm. 173) Karakteristik Project Based Learning yakni sebagai berikut: 1. Fokus pada permasalahan untuk penguasaan konsep penting dalam pelajaran. 2. Pembuatan proyek melibatkan peserta didik dalam melakukan investigasi kontruktif. 3. Proyek harus realistis

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berguna untuk merangsang peserta didik berpikir kritis dalam situasi yang berorientasi pada masalah, mendorong pembelajar (peserta didik) untuk menerapkan berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, menghubungkan penge- tahuan mengenai masalah-masalah dan isu-isu yang berkembang.

 

Penulis : Nenatri Sugeha SPd

Pekerjaan : Guru SDN 4 Kopandakan

No More Posts Available.

No more pages to load.