Reuters juga tidak dapat menghubungi pejabat di bank sentral. Upaya penarikan dana tersebut, dilakukan setelah junta militer melantik gubernur bank sentral baru.
Pada 10 Februari, Biden mengatakan AS mengambil langkah untuk Pernyataan itu disampaikan Biden berbarengan dengan perintah eksekutif baru yang membuka jalan bagi sanksi terhadap para jenderal dan bisnis mereka.
Namun, pejabat AS tidak menjelaskan pernyataan tersebut lebih lanjut. Tetapi perintah eksekutif yang dikeluarkan keesokan harinya secara khusus menyebutkan Bank Sentral Myanmar sebagai bagian dari pemerintah Myanmar. Perintah tersebut mengizinkan penyitaan aset pemerintah pasca kudeta Myanmar.
Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa perintah eksekutif itu dirancang untuk memberi Fed New York otoritas hukum untuk memegang US$1 miliar yang merupakan cadangan Myanmar itu tanpa batas waktu.
Saat ini, cadangan dana Bank Sentral Myanmar akan dikelola oleh bagian dari Fed New York, yang dikenal sebagai Bank Sentral dan Layanan Akun Internasional (CBIAS). Banyak bank sentral lain yang menyimpan cadangan dolar AS untuk tujuan seperti menyelesaikan transaksi. (cnn)
Sumber: cnnindonesia.com