SULUT, Kroniktoday.com – Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara H Sarbin didampingi Kabag TU Basri Saenong bersama para Pejabat Administrator dan ASN Kanwil Kemenag Sulut, menghadiri acara Pelepasan Purna Bakti ASN Kanwil Kemenag Sulut atas nama Bapak La Ode Zaimin dan Ibu Olty Rafiana Paila di Aula Kanwil, Rabu (11/1/2023).
Kakanwil berterima kasih sekaligus memberi apresiasi yang tinggi kepada kedua ASN Purna Bakti sambil menitipkan pesan kepada keduanya bahwa tugas negara boleh berakhir tapi tugas umat menanti.
“Kedua ASN ini dapat menjadi teladan dan inspirasi yang baik bagi kita semua karena mereka telah membuktikan dengan memasuki masa purnabakti secara husnul khotimah. Kita patut bersyukur dan berbangga serta menimba inspirasi yang luar biasa dari Pak Ode dan Ibu Olty,” ungkapnya.
Kakanwil juga menyampaikan bahwa, acara pelepasan ini bukan untuk gagah-gagahan apalagi mencari pencitraan diri tetap murni sebuah ekspresi kemanusiaan yang layak diberikan kepada kedua ASN.
“Pak Ode memulai karir dari golongan IIa dan pensiun dengan golongan IVd. Bu Olty meniti karir lebih dari 30 tahun di Kanwil Kemenag Sulut. Ini sejarah baru yang luar biasa dan sangat menginspirasi sehingga acara pelepasan ini layak kita adakan untuk memberi penghormatan terakhir kepada mereka sebagai ASN purnabakti”, lanjut Kakanwil.
Mengakhiri sambutannya, Kakanwil memberi pesan khusus kepada kedua ASN yang sangat menyentuh dan menginspirasi. Kakanwil meminta kedua ASN untuk tetap memberikan pelayanan kepada umat dan masyarakat ketika sudah pensiun.
“Pak Ode dan Bu Olty yang terkasih, tugas negara boleh berakhir tetapi tugas melayani umat dan masyarakat dimana bapak dan ibu berada tetap harus dilanjutkan karena umat menanti pelayanan bapak dan ibu”, pungkas mantan Kakanwil Maluku Utara ini.
Sementara itu, kedua ASN merasa sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah menjadi bagian dari Keluarga Besar Kementerian Agama khususnya Kanwil Kemenag Sulawesi Utara.
La Ode Zaimin mengungkapkan bahwa awalnya dirinya berpikir memulai karir dari IIa dan pensiun dengan IVd hanyalah kesempatan untuk mencari rezeki tetapi akhirnya dirinya menyadari bahwa proses tersebut merupakan proses transisi pendawasaan diri dan tanggung jawab sebagai abdi negara.
Sedangkan Olty Paila mengungkapkan bahwa selama berkarir di Kementerian Agama, dirinya bisa belajar untuk menjadi lebih toleran dan dirinya merasa bangga dan bahagia menjadi bagian dari keluarga besar Kementerian Agama.
Penulis : Verdynan Manoppo