“Pelaku berdiri di belakang pelapor, kemudian pelaku menepuk pundak pelapor untuk meminta tolong mentransferkan uang kepada pelaku sebanyak Rp200 ribu, pelapor lalu mentransferkan uang yang diminta pelaku,” tuturnya.
Ketika pelapor bertransaksi untuk mentransfer uang kepada pelaku itulah, Kapolres melanjutkan, pelaku yang berdiri di belakang pelapor mengintip personal identification number (PIN) yang ditekan pelapor dan menghafalnya.
Setelahnya, pelaku meminta izin untuk melihat kartu ATM milik pelapor dengan alasan ingin mencocokkannya dengan kartu ATM miliknya. Pelapor mengizinkannya. Yang tak disadarinya adalah ternyata pelaku kemudian menukar kartu ATM milik pelapor dengan kartu ATM yang telah disediakan pelaku.
