Kroniktoday.com – Selasa 27 Februari 2019, tepatnya 2 tahun lalu, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan ribuan penambang yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) berduka.
Musibah longsor terjadi di lokasi Busa Desa Bakan Kecamatan Lolayan, Bolmong, tepatnya di Pertambangan emas tanpa ijin (PETI). Musibah ini telah merenggut puluhan nyawa penambang yang terdiri dari rakyat biasa. Sehari-harinya mereka menggantungkan hidup di lokasi Busa yang pada ahirnya mengisahkan cerita kepedihan dan penuh tangisan.
Saya masih ingat, saat itu, tepat pukul 21.00 Wita, kabar musibah longsor di lokasi Busa Bakan menyebar cepat di sosial media facebook, bahkan disertai foto. Saat itu membuat suasana ruang redaksi, tempat saya bekerja yakni di Harian BMRFox, menjadi hening. Sembari menyimak status di facebook, saya teringat ada sahabat dan keluarga saya yang ke Busa Bakan untuk mencari nafkah demi keluarga.
Sebelumnya, memang di lokasi pertambangan emas di Bakan, kerap memakan korban jiwa dan jumlahnya tak sedikit.
Pada kejadian longor saat itu, proses pencarian korban berlangsung selama beberapa hari, dilakukan siang dan malam. Dan 53 orang korban berhasil dievakuasi. Terdiri dari 25 orang yang mengalami luka-luka, ada yang berat, ada yang ringan. Kemudian 24 orang dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang belum ditemukan.
