Agung Adati Buka Sosialisasi Budaya Baca dan Peningkatan Indeks Literasi

oleh -87 Dilihat
Asisten III Setda Kotamabagu, Moch Agung Adati ST M.Si, membuka secara sosialisasi budaya baca dan peningkatan indeks literasi pada satuan pendidikan, di Aula Kantor Wali Kota, Senin (5/12/2022) foto : Tri Sucipto Lantapon.

KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Mewakili Wali Kota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, Asisten III Setda Kotamabagu, Moch Agung Adati ST M.Si, membuka secara sosialisasi budaya baca dan peningkatan indeks literasi pada satuan pendidikan.

Dalam kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Wali Kota Kotamobagu, Senin (5/12/2022), turut dihadiri Jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulut, Ketua Pokja II TP-PKK Sulut Dr Ir Marike Moningka M.Si, Bunda Literasi Kotamobagu Anki Taurina Mokoginta, ST ME, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotamobagu Ham Rumoroy, Duta Baca Provinsi Sulut Faradila Bachmid serta para peserta sosialisasi.

Saat membuka kegiatan, pria yang akrab disapa papa Fatur itu pertama-tama menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Utara, karena memilih Kota Kotamobagu sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan.

“Atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus terima kasih karena telah memilih Kotamobagu sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Bunda Literasi,” ucap Adati yang membacakan sambutan Wali Kota Kotamobagu.

Adati menyampaikan, bila perpustakaan mempunyai berbagai fungsi utama dalam melestarikan hasil budaya umat manusia.

“Khususnya yang membentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan pemikiran, pengalaman dan pengetahuan umat manusia kepada generasi selanjutnya,” ujarnya.

Lanjutnya, Perpustakaan juga merupakan sebuah wahana literasi yang harus dimaknai lebih luas.

“Tidak hanya sebatas kegiatan baca-tulis, tapi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ke dalam sebuah karya yang bernilai ekonomi, serta mampu mengelola dan memahami informasi pada saat melakukan aktivitas membaca dan menulis,” bebernya.

Lebih lanjut, Adati memaparkan bahwa Perpustakaan juga berfungsi mendukung sistem pendidikan nasional sebagaimana di atur dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.

Adati berharap, karena pentingnya perpustakaan, maka para peserta sosialisasi dapat menumbuh kembangkan minat baca-tulis kepada anak-anak mulai dari usia 0 sampai 10 tahun.

“Hal ini karena pada usia tersebut periode krusial bagi perkembangan otak manusia, sehingga kedepan nanti kecerdasan generasi muda kita akan dapat berkembang secara optimal,” pungkasnya.

Penulis: Tri Sucipto Lantapon

No More Posts Available.

No more pages to load.