“Pelaksanan pemilihan dengan mekanisme menentukan formateur dan mide formateur atau melalui pemilihan langsung, adalah dua gagasan yang sama baik. Tinggal anggota menyepakati yang mana dilaksanakan,” kata Wiwin Setiwan Ansik.
Senada disampaikan Abdul Nasir Ganggai. Dirinya menjelaskan, jika mekanisme pemilihan dilakukan dengan menentukan formateur dan mide formateur, maka harus dipilih pimpinan sidang dalam pelaksanaan RAT.
“Pimpinan sidang yang akan memandu pelaksanaan RAT. Karena, nantinya akan ada surat ketetapan dalam pelaksanaan RAT yang dipimpinan oleh pimpinan sidang,” kata Nasir.
Suasana pun mulai memanas. Akhirnya, moderator Abdul Rifai Manggo, melemparkan kepada forum RAT untuk menentukan mekanisme mana yang akan dilaksanakan dari 2 opsi yang disampaikan beberapa anggota.
Pada akhirnya, forum RAT KUD Perinitis memutuskan secara aklamasi, pelaksanaan pemilihan pengurus KUD Perintis yang teridiri dari Ketua, Sekertaris, Bendahara dan Badan Pengawas periode 2021-2026, dilaksanakan melalui pemilihan langsung.
“Supaya tidak terjadi lagi perdebatan dan pemilihan berjalan demokratis, saya mengusulkan dilaksanakan pemilihan secara langsung,” kata Ari salah satu anggota KUD Perintis dan disetujui oleh semua yang hadir pada forum RAT.
Sebelum masuk agenda pemilihan, RAT sempat diskorsing selama 10 menit dan semua peserta keluar dalam ruangan melakukan konsolidasi. (ahr)
