ADM juga menerangkan mengenai kata “Instech” yang merupakan kependekan dari institute technology atau institut teknologi di belakang nama lembaga bantuan hukum yang didirikannya.
Menurutnya, Instech di sini tidak berkaitan dengan pendidikan formal seperti perkuliahan, namun lebih kepada edukasi mengenai pemanfaatan teknologi dan dampak hukumnya.
“Contoh, ketika data pribadi kita dibobol tanpa diketahui itu kan ada celah hukumnya, namanya cyber law. Tahun 2023 mau tidak mau kita akan masuk di dunia digitalisasi, tanpa pemahaman atau melek hukum tentang cyber law, sudah pasti data pribadi kita gampang dibobol. Nah, inilah salah satu ide atau gagasan yang ingin kami tawarkan dan insyaallah bisa diterima,” ungkapnya.
“Semoga dengan adanya DC Law and Instech ini bisa menjadi wadah baru di Bolmong Raya dan Sulut umumnya, bahwa pendekatan konsultasi, pendekatan edukasi secara hukum dan teknologi itu bisa kita tempuh dan bicarakan agar bersama bisa melek tentang bagaimana implikasi hukum itu sendiri,” ADM menambahkan.
Peluncuran DC Law & Instech dan diskusi itu dihadiri sejumlah pihak, seperti mantan Bupati Bolmong Marlina Moha Siahaan, yang juga Ibunda ADM; anggota legislatif dan pihak eksekutif; politisi, tokoh agama, tokoh pemuda, pengusaha, budayawan, akademisi, sejumlah anggota organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan; serta unsur lainnya.
“Saya bangga dan terharu atas antusiasme seluruh stakeholder yang hadir pada kegiatan ini, Secara pribadi saya mengucapkan syukur moanto’ (Terima Kasih) atas kehadirannya,” ucap ADM.(vic)
