“Jadi, ada sekira 50 unit jamban per desa. Per unitnya dibanderol Rp10 juta,” ucapnya saat ditemui awak media.
Lanjutnya, program tersebut merupakan salah satu langkah pemerintah daerah untuk menseriusi penanganan stunting. Saat ini proyek pengerjaan jamban tersebut dalam tahap sosialisasi.
“Anggaran ini tidak melalui proses lelang atau pun tender. Sebab, dikerjakan langsung oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) dalam bentuk swakelola. Proyek ini juga masih dalam tahap sosialisasi,” jelasnya.