Selain bisnis teknologi, bisnis Adani lainnya yang menunjukkan kenaikan adalah Adani Total Gas Ltd., Adani Transmission Ltd., Adani Power Ltd., Adani Energy Ltd., dan Adani Ports and Special Economic Zone Ltd.
Adani Total Gas Ltd. melonjak hampir 97 persen tahun ini, Adani Transmission Ltd. naik 77 persen, Adani Power Ltd. dan Adani Ports and Special Economic Zone Ltd tumbuh lebih dari 50 persen tahun ini. Adani Green Energy Ltd., setelah naik lebih dari 500 persen tahun lalu, sejauh ini hanya naik 10 persen. Total pertumbuhan bisnis-bisnis Adani itu mencapai lebih dari 321 persen.
Sebagai latar belakang, menurut Forbes, Adani sebenarnya tidak memiliki gelar sarjana, ia putus kuliah. Ia juga menolak mengembangkan toko tekstil ayahnya, dan memilih mendirikan perusahaan ekspor komoditas pada 1988. Tekadnya itu membuahkan hasil.
Tonggak keberhasilan Adani mulai terlihat pada Juli 2019 lalu setelah sembilan tahun lamanya menunggu persetujuan kerja sama di tambang batubara Australia. Tahun lalu, Adani juga membuat kemajuan besar dengan mengakuisisi 74% saham bandara tersibuk kedua di India, Bandara Internasional Mumbai.
Sekarang orang terkaya ke-26 di dunia ini menjadi contoh utama, betapa besarnya pengaruh teknologi, industri ini memiliki pertumbuhan tertinggi dan bernilai investasi besar dibanding bisnis lain yang sedang menurun saat ada krisis. Alhasil, siapapun yang mengembangkan industri ini bakal kecipratan hasilnya.
Pesaing lokal Adani, Ketua Reliance Industries, Mukesh Ambani, saat ini adalah orang terkaya ke-10 di dunia dengan kekayaan bersih US$ 84,8 miliar, setelah menambahkan kekayaan sebesar US$ 8,05 miliar pada tahun 2021.
Bekerja sama dengan pendiri Google, Amazon, Tesla, dan Reliance serta konglomerat berbasis minyak dan energi, Adani memiliki banyak keuntungan dengan mencampurkan kekayaan mereka dengan raksasa teknologi. Inisiatif hijau dan matahari adalah tempat utama untuk memulai perubahan. (dtc)
Sumber: detik.com