Dirinya menerangkan, Program tersebut memang sudah berjalan, namun belum kembali dijalankan karena Pandemi Covid-19.
“Untuk, cetak di tempat, kadang terkendala pada Jaringan,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Papa Kur ini mengaku, dari program jemput bola tersebut, sudah ada sampel di Kecamatan Kotamobagu Barat dan juga masyarakat yang sedang dirawat di RSUD.
“Bila ada masyarakat yang mengetahui ada hal yang demikian, bisa langsung menginformasikan, baik ke pemerintah kelurahan atau desa maupun langsung ke Capil,” pungkasnya. (Tox)