Dari situ, Kata Sahrini, ia kemudian termotivasi dan mencoba lagi dengan berbagai kreasi tambahan, berupa kain batik dan aksesoris lainnya, dan ternyata habis terjual.
“Bahkan dulu pernah ada bule (WNA) yang dating dan memborong 10 tas untuk oleh-oleh ke negaranya,” ceritanya.
Menurutnya, WNA datang memborong tas buatannya, berasal dari Negera Turki dan Belanda, kedatangan mereka juga didampingi oleh penerjemahnya.
“Saking bangganya, bule itu memberi uang 1 juta untuk membayar 10 buah tas kecil. Padahal harga tas kecil hanya 50 ribu,” tutur IRT dua anak ini.