Gebyar PAUD 2025 Bolmong, Warnai Hardiknas dengan Semangat Pendidikan dan Kisah Inspiratif

oleh -8 Dilihat
oleh

KRONIKTODAY.COM— Suasana ceria dan penuh warna mewarnai halaman depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu, 30 April 2025. Ratusan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tampil dengan aneka kostum profesi dalam rangkaian acara Gebyar PAUD 2025, yang digelar untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Acara ini menjadi bukti bahwa pendidikan usia dini bukan sekadar kegiatan bermain, namun merupakan fondasi penting bagi pembentukan karakter, semangat belajar, dan kecintaan terhadap tanah air. Dalam sambutannya, Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi menekankan pentingnya menyiapkan generasi sejak usia dini sebagai bagian dari investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.

“Pendidikan adalah aset utama kemajuan bangsa, dan harus ditempuh secara berjenjang dari dasar hingga tinggi. Kami mengapresiasi seluruh jajaran dinas pendidikan, khususnya para guru PAUD yang menjadi garda terdepan mencerdaskan anak-anak kita,” ujar Bupati Yusra.

Lebih dari sekadar seremoni, Gebyar PAUD 2025 juga menjadi ajang refleksi kolektif akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, mendidik, dan membebaskan anak untuk bermimpi. Penampilan anak-anak dalam kostum TNI, Polisi, ASN, hingga Bupati menunjukkan bahwa pendidikan PAUD telah menjadi media untuk menumbuhkan imajinasi dan cita-cita sejak dini.

Bupati Yusra pun mengusulkan agar tahun-tahun mendatang lebih banyak profesi ditampilkan, seperti anggota DPRD, petani, dan nelayan. Hal ini, menurutnya, penting agar anak-anak dapat mengenal berbagai peran penting di masyarakat—termasuk profesi yang menjadi identitas mayoritas masyarakat Bolmong.

“Jangan hanya tampilkan yang elitis. Kita ini daerah agraris dan pesisir. Anak-anak harus bangga jika bercita-cita jadi petani atau nelayan. Semua profesi mulia,” kata Yusra.

Momen paling menyentuh dalam kegiatan ini terjadi ketika Bupati Yusra membagikan kisah personal tentang anak keduanya, Azzam. Saat ditanya oleh guru PAUD tentang cita-citanya, Azzam dengan polos menjawab, “Saya ingin jadi Banser,” alih-alih menyebut jabatan-jabatan populer seperti Presiden atau Bupati.

Kisah ini disambut tawa dan tepuk tangan hangat dari peserta yang hadir, namun juga menjadi pengingat mendalam bahwa setiap anak berhak memiliki mimpi yang unik.

“Itu membuktikan bahwa anak-anak bebas bermimpi dan membentuk jati dirinya sendiri. Tugas kita sebagai orang dewasa adalah mendampingi, bukan membatasi. Membuka jalan, bukan menutup pilihan,” ujar Yusra.

Gebyar PAUD 2025 menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah kerja kolaboratif antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat. Bukan hanya soal bermain dan bernyanyi, melainkan tentang membentuk karakter, menumbuhkan semangat belajar, dan membangun kebanggaan terhadap budaya dan profesi lokal.

Dengan semangat Hardiknas, kegiatan ini menjadi simbol bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow serius menyiapkan generasi emas—anak-anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kaya nilai, cinta tanah air, dan bangga akan jati dirinya. (Advertorial)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.