Rahmat juga mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan pada Peraturan Presiden No 72 tahun 2021 tentang proses penurunan stunting di Indonesia dan Perbub tentang peran desa dalam penanganan stunting.
“Sehingga kami mengambil tema dalam kegiatan ini yaitu Peran Desa Dalam Pencegahan dan Penanganan Stanting di desa,” jelasnya.
Selai itu kata Rahmat, untuk penurunan stunting di bolsel, pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap Kader Pembanganunan Manusia (KPM) sampai ke desa-desa.
“Ini sesuai dengan targetnya pak bupati lewat penyampaian di evaluasi provinsi kemarin bahwa prefelensi stunting di Bolsel itu di angka 14,8 persen nah target pak bupati di tahun 2021, harus turun di angaka 12 persen,” ujarnya.
Dia melanjutkan, u tuk penentuan lokus stunting di tahun 2022 ini, SK-nya suda keluar.
“Nah, kalau kemarin ada 32 desa yang menjadi lokus, untuk tahun ini ada 36 Desa yg menjadi lokus yang terbagi di 81 desa yang ada di bolsel,” pungkasnya. (Ucok)