Selain ssangat penting dan tepat pelaksanaanya, rakor itu juga sebagai tindak lanjut pertemuan pada pekan lalu, dalam penandatanganan kerjasama antara Pemkab dan Unsrat terutama MoU di bidang sektor pertanian, dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan mencukupkan pangan.
“Dua tahun kita mengalami yang namanya Covid-19. Kita bersyukur pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bolmong masih plus. Di tahun 2020 puncak Pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi kita itu 0,98,” kata Sekda.
Sekilas kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi, dapat disimpulkan secara hipotesa bahwa mungkin saja pertumbuhan ekonomi itu dipengaruhi oleh sektor pertanian.
Karena menurut Sekda, masyarakat Bolmong itu sebagian besar profesinya petani. Tapi kalau kita analisis secara mendalam, ternyata bukan dipengaruhi oleh sektor pertanian.
“Saya membaca release yang di eksplos oleh BPS, bahkan di sektor pertanian, perikanan dan perkebunan itu mines. Justru tidak memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi. Nah ini yang menjadi tanda tanya besar bagi, kita skalian, karena Bolmong ini dikenal sebagai lumbung berasnya Sulut,” kata Sekda.