BOLSEL, Kroniktoday.com – Sejumlah video berdurasi pendek merebak di media sosial, baik di Facebook dan grup WhatsApp. Video itu menayangkan seorang kakek warga Desa Milangoda’a Barat, Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, yang diduga telah menyebarkan pemahaman menyimpang dari syariat agama.
Sontak video tersebut mendapatkan tanggapan dari Ketua Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow Selatan (KPMIBMS), Cakra Wahyudi Ente. Menurutnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bolsel merupakan organisasi yang lebih berwenang menyikapi hal seperti itu dan diharapkan melakukan tindakan cepat.
Lanjut Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo ini mengatakan, belum adanya sikap MUI Bolsel hingga detik ini telah menimbulkan multi tafsir, terlebih masyarakat awam yang ikut menyaksikan dan menyimak isi video tersebut.
“Hal seperti itu baiknya ditangani lebih awal dan menjadi tanggung jawab pemerintah setempat serta pihak berwajib lainnya. Utamanya MUI Bolsel,” kata Cakra berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (23/02/2022).
Ia mengatakan, kejadian seperti demikian sebenarnya sudah banyak terjadi di Indonesia. Namun, dengan langkah cepat mendapatkan perhatian serius dari kaum Agamawan maupun pemerintah.
“Artinya, kita semua bisa belajar dari kasus-kasus semacam ini yang pernah terjadi di daerah lain di Indonesia. Mulai dari pendekatan yang dilakukan maupun penindakannya,” ujarnya.
Menurut Cakra, video pendek yang sudah terlanjur tersebar tersebut jika tidak direspon dengan cepat, justru dikhawatirkan bakal memicu reaksi massa yang berlebihan.
“Penyebaran informasi lewat internet tak bisa dibendung. Apalagi masalah ini sudah konsumsi media-media nasional. Tak menutup kemungkinan, tentu ini akan mengancam nilai kemanusiaan yang bersangkutan,” katanya.
Cakra menambahkan, jika sudah ada tindakan maupun fatwa dari kaum Agamawan dalam hal ini MUI Bolsel, maka pihaknya yakin kekhawatiran demikian tidak akan terjadi,” tandasnya. (Ucok)