Kamaru juga memaparkan, Intervensi program terhadap penurunan stunting di Bolsel yaitu pembangunan Jamban sampai Tahun 2020 berjumlah 1.201 Unit dan capaian prevelensi stunting tahun 2018 sejumlah 50.1%, tahun 2019 sejumlah 33.8% dan tahun 2020 sejumlah 14.8%.
“Untuk itu tahun 2021 kami menargetkan 12% dan 2022 sampai dengan 10%,” ucapnya.
Sedangkan untuk anggaran, kata Kamaru, Pemda sudah menyiapkan dana untuk penanggulangan stunting tahun 2021 sebesar Rp 17 milyar lebih.
“Pada 2022 mendatang, kami akan menganggarkan sebesar Rp 27 milyar lebih,” tutupnya
Kehadiran Bupati Bolsel dalam Rakorev tersebut didampingi oleh Sekertaris daerah (Sekda) Marzanzius A. Ohy, SSTP dan Kaban Bapelitbangda Harifin Matulu MAP. (Hvg)