Buah Jatuh tak Jauh dari Pohonya, Profesi Jurnalis Samudera Pengetahuan Luas

oleh -220 Dilihat
oleh

KRONIKTODAY.COM – Di usia yang masih belia, tepatnya kelas VIII MTSN 2 Kota Kotamobagu, Rausyan Fikra Al Askary Kobandaha tampil memukau sebagai reporter dalam kegiatan akbar tahunan memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, melalui liputan langsung Pawai Karnaval Kendaraan Hias di Kota Kotamobagu, Selasa 18 Agustus 2025.

Siapa sangka, dari balik sorotan kamera dan riuh rendah pesta rakyat, lahirlah seorang remaja yang dengan percaya diri membawakan laporan layaknya jurnalis muda profesional. Narasi yang runtut, wawancara yang cerdas, serta gaya penyampaian yang lugas membuat penampilan Rausyan mendapat apresiasi banyak pihak.

Rausyan Kobandaha saat wawancara Sekretaris Dinas Pendidikan Kotamobagu, Kusnadi Pobela.

Bagi saya pribadi, momen ini bukan sekadar penampilan anak di sebuah acara. Ia adalah sebuah kebanggaan. Hampir dua dekade saya mengabdikan diri dalam dunia jurnalisme. Selama itu pula, tidak sekalipun saya mengajarkan teknik jurnalistik secara langsung kepada anak saya. Namun hari ini, saya menyaksikan sendiri pepatah lama terbukti nyata: “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”

Melihat Rausyan memandu wawancara kepada pejabat daerah di Kota Kotamobagu seperti Sekretaris Dinas Pendidikan Kotamobagu Kusnadi Pobela, dan Pengawas Lusi Maengkom, dia berhasil menyusun kalimat narasi, hingga menghadirkan tayangan dengan semangat khas jurnalis, saya semakin percaya bahwa profesi jurnalis adalah profesi terbuka: siapa pun bisa menekuninya, siapa pun bisa belajar, dan siapa pun punya kesempatan untuk tumbuh menjadi bagian dari pilar demokrasi.

Rausyan Kobandaha saat wawancara Lusyane Maengkom Pengawas di Dinas Pendidikan Kotamobagu.

Rausyan memberi pesan kuat kepada kita semua: usia bukan batasan untuk berkarya. Justru di usia muda, ketika semangat dan rasa ingin tahu masih menyala, setiap kesempatan bisa menjadi panggung belajar.

Anakku, teruslah belajar dan jangan pernah berhenti mencari pengetahuan. Dunia jurnalistik adalah samudera luas, penuh warna dan dinamika. Kemampuanmu hari ini adalah pintu awal, bukan akhir. Jadikan pengalaman ini sebagai bekal, dan tetaplah rendah hati dalam menimba ilmu.

Karena jurnalis sejati bukan sekadar orang yang bisa bicara di depan kamera, tetapi dia yang mampu menjaga nurani, mengangkat kebenaran, dan menghadirkan suara masyarakat.

Hari ini, aku bukan hanya bangga sebagai seorang ayah, tetapi juga sebagai seorang jurnalis yang melihat estafet semangat mulai tumbuh pada generasi penerus.

Rausyan Kobandaha saat menyampaikan laporan liputan Pawai Karnavan Kendaraan Hias di Kotamobagu.

Terima kasih kepada Kepala Sekolah dan semua guru-guru di MTS N 2 Kotamobagu atas dedikasi, pengetahuan dan bimbingan kepada putra kami. Semoga semua upaya terbaik akan bernilai pahala dan mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi semua.

Selamat, Rausyan. Teruslah bersinar dengan pena dan suaramu. Dunia menunggu reporter-reporter muda sepertimu.

 

Oleh Abdul Bahri Kobandaha

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.