KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, baru saja melakukan survei nam-nama calon Gubernur (Cagub) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Dari hasil survei yang dilakukan, beberapa nama menjadi figur meraih tingkat kepopuleran tertinggi, bisa dibilang memiliki kans masuk dalam bursa Cagub Sulut 2024 mendatang.
Di mana, dari hasil survei untuk mengukur tingkat kepopuleran sejumlah nama untuk calon Gubernur pada Pilkada serentak 2024, beberapa Tokoh di BMR masuk sebagai tokoh yang terbilang sangat populer di kalangan masyarakat.
Nama Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara, menjadi salah satu Figur peraih tingkat presentase tertinggi yakni berada pada posisi keempat.
Dari 15 nama Kepala Daerah di Sulut itu, 7 nama kepala daerah di anggap popular di kalangan masyarakat Provinsi Sulut.
Adapun survei yang dilakukan di antaranya Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minsel, Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Bolmong, Kabupaten Bolmut, Kabupaten Boltim, Kabupaten Bolsel, Kota Kotamobagu, Kabupaten Mitra, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara.
Berikut ini hasil survei dari Fisip Unsrat:
1. Bupati Talaud Elly E. Lasut 34 persen,
2. Mantan Bupati Bolmong Yasti S. Mokoagow 11,3 persen,
3. Bupati Mitra James Sumendap 7,8 persen,
4. Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara 7,4 persen,
5. Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto 5 persen,
6. Wali Kota Bitung Maurits Mantiri 4,5 persen,
7. Bupati Bolmut Depri Pontoh 3,1 persen.
Koordinator survey DR Maxi Egetan SIP MSi mengatakan, hasil survey dapat mengukur factor dominan dalam menentukan siapa calon Gubernur selanjutnya.
“Dari hasil survey ini di temukan bahwa variabel kepemimpinan dan karakteristik personal kepemimpinan dan karakteristik personal seperti merakyat 20 persen berpengalaman 17 persen dan berprestasi 15 persen merupakan faktor dominan yang menjadi alasan kuat untuk memilih calon Gubernur Sulawesi Utara,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari Zonatotabuan, Jumat (4/11/2022).
Sedangkan latar belakang kandidat calon yang menjadi alasan rasional seperti berkualitas 12 persen dan pintar 5 persen, lebih dominan dibandingkan alasan lainnya termasuk aspek sosiologi.
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.200 responden dengan margin of error lebih kurang 2,80 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen metode yang di gunakan pada survei ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei dimana pada umumnya di gunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak.
Penulis: Tito Lantapon
