“Memang untuk keadaan pandemi saat ini ibu-ibu sosialita sekarang sudah bosan dengan emas bergram-gram untuk di pakai. Mereka lebih memilih investasi emas dan mutiara. Lebih lama lebih mahal serta kalau dijual ulang tetap masih bagus serta bisa membantu untuk kebutuhan mendesak karena emas asli kadar 22 mencapai 91,61 persen murni,” terangnya.
Lanjutnya, perhiasan yang dia jual bermacam-macam jenis antara lain anting, giwang, gelang, cincin kalung, dan semua asli emas dan mutiara. terlebih di kotamobagu belum ada pengrajin perhiasan mutiara emas.
Dia melanjutkan, untuk pembuatan perhiasan yang dia jual membutuhkan skil yang mumpuni, dibuat dengan tangan-tangan para ahli dan mengunakan cetakan alat atau mesin.
“Nilai estetika juga tidak kalah cantik dan modis dari perhiasan emas cetakan.
Alasan kenapa saya memilih bisnis emas dan mutiara ini, selain barang mewah, emas dan mutiara beda dari perhiasan lain dan pemakai lebih terlihat elegan modis dan tidak norak,” bebernya.