“Sebagai muslim kita juga harus mengikis kebencian dan intoleransi dengan pihak lain, jika kita benar-benar paham makna silaturahmi dalam agama, artinya kita harus senantiasa membangun harmoni dengan orang lain maupun kelompok lain terutama di Kabupaten yang kita cintai bersama ini,” tambahnya.
Pada kesempatan itu juga, Ustad Taufik Kaili menyampaikan Tauziyah, iya menyebut Tradisi silaturahmi dan saling maaf-maafan lazim dilakukan Muslim di Indonesia di Hari Lebaran, dan banyak dilakukan oleh oraganisasi organisasi besar pada momentum Halal Bi Halal seperti.
“Meski tidak ada hadits khusus tentang silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri, namun, tradisi baik tersebut tidak menyalahi aturan agama,” kata Ustad Taufik.
“Ada banyak keutamaan dalam menjalin hubungan antar sesama seperti tertuang dalam beberapa hadist yaitu merekatkan tali persaudaraan, menambah saudara, mendatangkan keberkahan dan memperpanjang umur. Sebaliknya, Muslim juga dilarang untuk memutus hubungan silaturahmi karena ada siksa kelak di akhirat,” tambahnya.
Acara Halal BI Halal tersebut, juga turut di hadiri, Asisten 3 Rikson Paputungan,Kepala Dinas Pertanian Marwan Makalalag, Kepala KUA Bolmong Taufik Kaili., S.Fil, Ketua KPU Bolsel Eskol Kakunsi bersama Anggota Vijay Bumulo dan Topan Bulilio, Ketua Bawaslu Bolsel Rolis Hasan, Pengurus Muhamadiayah, Pengurus BKPRMI dan Pengurus GP Ansor Bolsel. (Ucok)