“Jadi, bukan kita menterjemahkan kata demi kata dari gelar yang diberikan baru kemudian itu diberikan arti, tidak demikian! Tapi lebih kepada makna filosofi, bukan menjelaskan soal jabatan,” tegasnya.
Dia menambahkan, di Mongondow itu ada namanya Bogani, Punu dan Tule. Tetapi makna dibalik gelar atau nama yang diberikan, itulah yang akan memberi arti atau makna secara filosofi.
“Gelar adat Bogani ini adalah gelar yang paripurna. Karena dibalik makna filosofi bogani itu, seorang bogani itu punya kemampuan fisik, kemudian keberanian, berhasil mempertahankan atau menjaga wilayah komunal, lalu bertanggungjawab,” katanya.
Tak sampai disitu, gelar Bogani Ki Yasti adalah gelar yang diberikan kepada Yasti sebagai Bupati Bolmong karena dia mulai dari anggota DPR RI sampai memimpin Bolaang Mongondow 5 tahun.
Itu lanjut dia, dalam kriteria seorang pemimpin dia dapat disebut Mokodotol atau memiliki jiwa patriotism atau mampu memberikan keamanan, kenyamanan kepada masyarakat termasuk mampu menjaga keutuhan wilayah. Sehingga Bogani di simbolkan orang-orang kuat dan berani serta bertanggungjawab.
Yang kedua Mokorakup. Itu adalah seorang Bogani yang mampu melihat atau mengayomi seluruh anggota masyarakat yang dia pimpin.
“Nah, Yasti kita anggap Mokorakup karena pada peristiwa akhir akhir ini seperti Covid-19, bencana lonsor, banjir dan segala hal, dia selalu terdepan dalam membantu masyarakat. Nah, ini yang dimaksud dengan Mokorakup,” paparnya.