KOTAMOBAGU, Kroniktoday.com – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kotamobagu, Meiddy Makalalag, atau yang akrab disapa Mekal, semakin dikenal dan dihormati di kalangan politik dan masyarakat Kotamobagu karena keberhasilanya sebagai kader “Banteng Sejati” dalam membesarkan partai PDI Perjuangan sebagai pemenang legislatif dua kali berturut-turut dan meraih banyak prestasi luar biasa, hingga mampu membangun kantor partai.
Sukses yang diraih Meiddy Makalalag berbuah manis dan dirinya kini menjadi incaran banyak Partai politik (Parpol). Teranyar, Mekal berhasil meraih rekomendasi dari Partai NasDem sebagai calon Wali Kota Kotamobagu. Keputusan NasDem ini bukan hanya sekadar dukungan politik biasa, tetapi juga pengakuan atas prestasi dan integritas Meiddy yang sudah lama teruji sebagai petarung di panggung politik.
Sebagai Ketua DPC PDIP Kotamobagu, Meiddy memiliki rekam jejak yang gemilang. Di bawah kepemimpinannya, PDIP meraih kemenangan di dua pemilu berturut-turut pada 2019 dan 2024 di Kotamobagu, suatu pencapaian yang belum pernah diraih oleh ketua partai lain di daerah tersebut. Prestasi ini menegaskan kemampuan Meiddy dalam menggerakkan mesin partai dan meraih dukungan masyarakat.
Tidak hanya dalam politik, Meiddy juga aktif dalam berbagai organisasi penting seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Asosiasi Kota PSSI. Posisi-posisi strategis ini menunjukkan bahwa Meiddy memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang kuat, yang menjadi modal besar untuk memimpin Kotamobagu.
Dukungan NasDem terhadap Meiddy dilihat sebagai langkah strategis yang memperkuat posisinya sebagai calon kuat di Pilkada Kotamobagu 2024. PDIP, meskipun belum menetapkan calon resminya, tidak melihat langkah ini sebagai bentuk pengkhianatan, melainkan sebagai bagian dari strategi komunikasi politik yang lebih luas. Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Kotamobagu bahkan menyatakan bahwa dukungan dari NasDem menunjukkan kualitas kepemimpinan Meiddy yang diakui oleh partai lain.
Di mata para pendukung, Meiddy bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Selama bertahun-tahun, ia dikenal selalu turun ke lapangan, mendengarkan langsung aspirasi warga, dan tidak hanya muncul di saat-saat politis saja. Kedekatannya dengan masyarakat ini menjadi salah satu faktor utama yang membuatnya dicintai dan didukung oleh berbagai lapisan warga Kotamobagu.
Dengan dukungan luas dari masyarakat Kotamobagu dan pengakuan dari partai politik lainnya, Meiddy Makalalag kini berada di jalur yang kuat untuk memimpin Kotamobagu. Kesuksesannya mendapatkan rekomendasi dari NasDem hanyalah salah satu dari banyak bukti bahwa ia memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi kotanya.
Para pendukungnya melihat Meiddy sebagai sosok pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki visi dan komitmen yang jelas untuk kemajuan Kotamobagu.
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Kotamobagu, Rensa Bambuena, menegaskan, Ketua DPC PDIP Meiddy Makalalag yang baru saja menerima surat keputusan (SK) dari Partai NasDem sebagai calon Wali Kota Kotamobagu masih merupakan kader dan Ketua DPC PDIP yang sah.
Rensa menyampaikan bahwa penerimaan SK dari NasDem tersebut tidak dipandang sebagai sebuah pengkhianatan terhadap partai. Sebaliknya, hal tersebut dianggap sebagai upaya strategis Ketua DPC PDIP untuk menerjemahkan arahan dari DPP dan DPD PDIP.
“Sebagai kader dan pengurus, kami masih menganggap ini sebagai bagian dari upaya Ketua dalam membangun komunikasi dan koalisi sesuai arahan partai,” ujar Rensa.
Rensa juga menambahkan bahwa PDIP hingga saat ini belum menentukan calon Wali Kota Kotamobagu. Oleh karena itu, pihaknya justru mengapresiasi langkah Meiddy Makalalag yang berhasil menarik perhatian partai lain.
“Kami berterima kasih jika ada partai lain yang percaya bahwa Ketua Meiddy Makalalag adalah sosok yang layak memimpin Kotamobagu. Ini menunjukkan bahwa proses kaderisasi kepemimpinan PDIP di Kotamobagu berjalan sesuai harapan DPP dan DPD,” tambahnya.
Pernyataan Rensa ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada istilah ‘pengkhianatan’ dalam langkah yang diambil oleh Meiddy Makalalag.
Sebaliknya, hal ini justru membuktikan bahwa kepemimpinan dan kaderisasi PDIP di Kotamobagu telah berhasil menarik perhatian partai-partai lain, yang merupakan sebuah pencapaian positif bagi PDIP di wilayah tersebut. (lix)