Dua Warga Tewas, Distan Bolsel Minta Petani Tak Pakai Ranjau Listrik Pengusir Babi

oleh -432 Dilihat
Ayah dan anak di Desa Tobayagan meninggal diduga karena tersengat listrik ranjau babi akhir pekan lalu.(dok)

BOLSEL, Kroniktoday.com – Dinas Pertanian (Distan) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, menyesalkan peristiwa meninggalnya ayah dan anak di Desa Tobayagan karena tersetrum ranjau babi akhir pekan lalu.

Sekretaris Dinas Pertanian Bolsel, Ronald Daun, mengatakan instansinya sudah sering mengimbau melalui kegiatan sosialisasi mengenai bahaya penggunaan ranjau pengusir babi yang dialiri listrik kepada para petani.

“Kami tak henti-hentinya menegaskan ke masyarakat supaya jangan menggunakan aliran listrik untuk mengusir hama. Perangkap babi yang dialiri listrik itu tidak direkomendasikan oleh dinas pertanian,” katanya, Rabu (02/02/2022).

Diberitakan sebelumnya, Samsi Podomi, 37 tahun, dan anaknya Budimas Podomi, 15 tahun, ditemukan tak bernyawa di areal persawahan Desa Tobayagan, Minggu (30/01/2022) lalu. Keduanya diduga tersengat listrik dari ranjau babi yang dipasang warga.

Ronald mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi bekelanjutan mengenai bahaya penggunaan ranjau listrik ini untuk mencegah peristiwa yang sama terulang.

Sekretaris Dinas Pertanian Bolsel, Ronald Daun.(Kroniktoday.com/Ucok)

“Memang mati adalah takdir Tuhan, tidak ada kita yang tahu, mungkin juga khilaf. Tapi kita juga harus melakukan ikhtiar, karena ini sudah kejadian yang kedua. Yang lalu di Posigadan, sekarang di Tobayagan,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.