Saat wartawan menanyakan bagaimana sikap Sangadi Tungoi II kalau masalah ini kondisinya berbalik. Dimana, desa Tungoi II yang didatangani masyarakat dari luar kampung dan mereka melakukan keributan.
“Saya akan koordinasi dengan polsek demi menjaga keamaan. Tindakan sangadi tanoyan utara yang langsung berkoordinasi dengan polsek lolayan itu tidak salah. Mengingat belum lama ada kejadian dengan tanoyan selatan. Dengan langsung ke polsek, itu upaya paling bagus demi menjamin keamanan masyarakat bersama sama,” katanya.
Disisi lain Sangadi Tungoi II mengatakan, dia juga sudah undang masyarakatnya yang menjadi pelaku keributan di tanoyan utara bersama dengan orang tua mereka.
“Saya lakukan pembinaan. Ini jadi pengalaman, kalau ada yang suruh kemudian bukan kepentingan kita sendiri jangan lakukan. Selanjutnya kalau pergi ke desa yang lain, jangan mengkonsumsi miras, jangan berteriak membuat kegaduhan, karena kalau orang lain juga yang datang ribut di desa kita, tentu kita juga tidak senang,” ungkapnya.
Menurut Sangadi Tungoi II, biaya Rp1.500.000 untuk ukuran ekonomi masyarakat di Desanya, tentu mereka tidak mampu membayar itu dan harapan mereka masih ada keringanan.
“Saya berharap masalah ini bisa selesai dengan melibatkan dua desa, tidak ada dendam, sama-sama senang masyarakat dua desa, nyaman dan tidak disimpan dalam hati. Sama-sama ikhlas menyelesaikan,” katanya.