SULUT, Kroniktoday.com – Kementerian Agama secara resmi telah memulai Perekrutan calon petugas haji untuk musim haji 2023 dan berdasarkan komunikasi serta pertemuan Menag Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Urusan Haji Arab Saudi telah ditetapkan bahwa Kuota haji Indonesia adalah 221.000 jamaah.
“Untuk rekrutmen haji, kita telah membuat rumahnya, kamar-kamarnya agar lebih adil dan proporsional antara calon petugas yang berasal dari Kanwil dan satker dibawah kanwil, yakni Kabupaten/Kota,” ucap Sarbin di Manado.
Karena itu kita ingin setiap tahun ada satu dari Kabupaten/Kota, satu dari Kanwil. Agar lebih fair, karena Kakan Kemenag itu adalah Kepala Staf Penyelenggara Haji di daerah. Sehingga dalam enam hingga 10 tahun kedepan semua kepala kantor yang Muslim sudah bisa pergi haji.
“Berangkat atau lolos tidaknya calon petugas haji itu akan sangat ditentukan hasil tesnya. Saya tidak menentukan siapa yang lolos dan tidak lolos,” tegas Sehe saat memberikan arahan di apel pagi hari ini. Senin, (16/01).
“Tes itu sifatnya care, jadi tidak ada yang bisa di kendalikan Kakanwil. CAT itu tidak mungkin diubah atau di rekayasa hasilnya. Itu murni kemampuan peserta tes,” ungkapnya menambahkan.
Porsi untuk menjadi petugas itu hanya lima. Karena itu tidak semua berasal dari kanwil, artinya semua memiliki peluang yang sama.
“Tidak semua diambil Kanwil, ada juga dari daerah. Sehingga dalam konteks ini, tidak ada yang paling dekat dengan saya atau merasa paling jauh dengan saya, semuanya diperlakukan sama, berjalan sesuai regulasi. Proporsional dan profesional,” tandasnya dihadapan seluruh pejabat dan ASN.
Terpisah, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah H. Irmanto Usuli menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, telah banyak ASN yang mendaftar untuk ikut seleksi.
“Hari ini kita akan simulasi tes, dan pelaksanaan CAT akan dilaksanakan besok selasa di Kabupaten/Kota juga di aula Kanwil secara serentak seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Hari ini juga, kita akan melaksanakan zoom dengan bapak Menteri Agama untuk mempersiapkan teknis pelaksanaan ibadah haji,” tutup Irmanto.
Penulis : Vedynan Manoppo
